Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Sempat Disindir Panitia Gara-gara Makan Sepiring Berdua

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

sempatPrestasi yang diraih pelajar Banyuwangi terus berlanjut. Kali ini, Ainur Rofi k Wandra Restusian, siswa SMAN I Cluring, berhasil mengukir tinta emas dengan menyabet juara I lomba menyanyi solo putra tingkat SMA se-Jawa Timur.

MENGIKUTI festival dan lomba seni siswa nasional SMA se-Jawa Timur di Surabaya sebulan lalu tampaknya bakal menjadi momen yang tidak bisa dilupakan Wandra—sapaan akrab Ainur Rofi k Wandra Resturian. Betapa tidak, siswa kelas XI itu dinobatkan menjadi jawara lomba menyanyi kategori solo putra. Tentu saja, raihan positif itu juga melambungkan nama Banyuwangi di kancah regional.

Wandra merupakan satu-satunya pelajar yang mewakili kabupaten yang berjuluk Sunrise of Java ini. Sebelumnya, satu lomba tarik suara tingkat Kabupaten Banyuwangi. Siswa kelahiran Banyuwangi 15 Juni 1995 itu memang mempunyai bakat menyanyi sejak kecil. Bakat potensial itu terlihat sejak dia duduk di bangku sekolah dasar (SD). Sejak kecil, sudah banyak penghargaan yang diterima siswa asal Dusun Krajan, Desa Kebaman, Kecamatan Srono, itu.

Anak pasangan suami istri pasutri) Tusiana dan Indriyati cukup percaya diri (pede) festival tersebut. ‘’Meski tapi saya tetap tidak grogi manggung,” ungkap Wandra studio rekaman miliknya kemarin Wandra menceritakan, festival tersebut diikuti oleh siswasiswa SMA terbaik di kabupaten masing-masing. “Alhamdulillah, saya jadi juara,” ujar sulung dua bersaudara itu. Dia mengaku bisa tampil maksimal berkat dorongan orang tua dan pihak sekolah.

Sebab, ibu dan para gurunya memberikan support saat dirinya tampil dalam festival yang dilangsungkan di sebuah hotel ternama di kota metropolis itu. ‘’Saya bangga sekali,” terangnya. Meski begitu, saudara Wendri Dewi Fitrianingrum itu mengalami pengalaman kelabu selama mengikuti festival tersebut. Kenangan kelabu itu terjadi saat dirinya terpaksa makan sepiring berdua dengan ibunya.

‘’Karena tiketnya cuma satu, jadi saya makan sepiring dengan ibu. Saat itu panitia menyindir dengan kata-kata kurang enak,” terang putra kepala Puskesmas Tembokrejo, Kecamatan Muncar, itu. Namun demikian, rupanya sindiran itu justru menjadi pelecut semangatnya. Dia ingin membuktikan bahwa dirinya mampu meraih hasil maksimal dalam even tersebut. “Judul lagu yang saya pilih  adalah Butiran Debu,” kata siswa jurusan IPS itu.

Selain memiliki bakat vokal, ternyata alumni SMPN I Srono itu juga memiliki segudang bakat lain, misalnya mencipta lagu Osing. Sampai saat ini, beberapa albumnya sudah beredar luas di pasaran. ‘’Saya punya album Nyanding Susu,” sebutnya. Dalam waktu dekat, dia bakal merilis album lagi dengan judul Love Banyuwangi.

Proses rekaman sudah memasuki tahap final. “Insyaallah, selesai setelah saya ikuti festival SMA di Medan mewakili Jatim. Besok saya berangkat, Mas,” katanya. Dia pun minta doa dan dukungan masyarakat Banyuwangi agar bisa mempersembahkan hasil terbaik di kancah nasional. ‘’Saya minta doa.  Semoga saya jadi juara lagi,”kata peraih the best drummer di Politeknik Banyuwangi tahun 2012 itu. (radar)

Kata kunci yang digunakan :