Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Siapkan 92 Pos Kesehatan di Sepanjang Rute

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tour-deBANYUWANGI – Persiapan menyongsong International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2015 terus digeber Pemkab Banyuwangi. Kali ini, pemkab mengundang seluruh stake holder terkait untuk mematangkan persiapan pelaksanaan ajang balap sepeda internasional tersebut. Segala “tugas” berkaitan dengan ajang yang bakal dihelat 6 Mei sampai 9 Mei mendatang tersebut dibagi habis rapat koordinasi yang dilangsungkan di aula Rempeg Jogopati kantor Pemkab Banyuwangi kemarin (28/4).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (PU-BMCKTR), Mujiono mengatakan, progress fisik perbaikan jalan yang bakal dilalui peserta ITdBI saat ini sudah mencapai 95 persen. Perbaikan jalan itu ditarget tuntas pada 1 Mei mendatang. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) malah lebih ekstrem lagi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes, Widji Lestariono berjanji all out menyukseskan ajang balap sepeda tahunan yang kali ini memasuki edisi keempat tersebut. 

“Khusus penanganan bidang kesehatan, ITdBI 2015 akan lebih baik dari Tour de Langkawi,” ujar pria yang karib disapa Rio  ersebut. Dikatakan, pihak Dinkes telah menyiapkan dua dokter race yang akan bertugas selama pelaksanaan ITdBI. Ambulance race dengan spesifikasi khusus pun telah disiapkan. Selain itu, Dinkes akan menyiapkan 92 pos kesehatan di sepanjang rute yang bakal dilalui peserta ajang balap bergengsi tersebut. Tidak hanya itu, Dinkes menyiapkan pos kesehatan di hotel tempat menginap peserta ITdBI.

Pos kesehatan di hotel itu disiagakan selama 24 jam dalam sehari. Dua rumah sakit rujukan, yakni RSUD Genteng dan RSUD Blambangan pun telah ready. “Dan yang bakal membuat bidang kesehatan ITdBI lebih baik dari Tour de Langkawi, kami bakal menyiapkan mini hospital di lokasi finish,” cetus Rio pada forum rapat yang dipimpin Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono dan Asisten Pemerintahan (Aspem) Choirul Ustadi tersebut. Mujito, Kabid Pelayanan Kesehatan dan Farmasi (PKF) Dinkes Banyuwangi menambahkan, ada banyak perbaikan layanan berdasarkan evaluasi ITdBI tahun lalu.

Seperti kesediaan selimut untuk pembalap, ambulans dan sopir yang disesuaikan dengan medan balapan serta sistem komunikasi antar petugas kesehatan. Untuk ketersediaan selimut, lanjut Mujito, Dinkes belajar dari kejadian yang membuat para pembalap kedinginan saat melewati Paltuding, Ijen. Saat itu jumlahnya tidak terlalu banyak sehingga tidak semua pembalap memperoleh selimut. Kemudian masalah ambulans dan sopir yang harus menguasai lintasan sehingga tidak perlu terjadi ambulans yang terguling lagi.

Kemudian yang terakhir adalah alat komunikasi antar petugas yang sering kali terganggu karena melalui wilayah dengan sinyal seluler yang lemah. “Nanti setiap petugas kita sediakan handy talkie untuk mempermudah komunikasi,” kata Mujito. Untuk penempatan tenaga medis, tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan ITdBI tahun lalu. Selain mini hospital yang ada di garis finis dan ambulans race yang membuntuti pembalap, beberapa ambulans akan disiagakan di tingkungan atau titik rawan.

Selain itu di hotel yang digunakan pembalap juga akan disediakan dua unit ambulans. Itu masih ditambah sepuluh dokter on call. Mereka siap dipanggil sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pembalap selama berlangsungnya even ITdBI. “ Di rumah sakit kita juga siagakan dokter spesialis untuk menangani jika terjadi sesuatu kepada pembalap. Tahun lalu pelayanan kesehatan kita terbaik se-Asia Pasifik dalam penyelenggaraan balap sepeda, jadi kita tingkatkan lagi tahun ini,” ujarnya.(radar)