Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Siapkan Pramuwisata Lokal Berlisensi

OPTIMALKAN PARIWISATA: Peserta pendidikan dan pelatihan pramuwisata muda melahap materi kepariwisataan di Mahkota Plengkung kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
OPTIMALKAN PARIWISATA: Peserta pendidikan dan pelatihan pramuwisata muda melahap materi kepariwisataan di Mahkota Plengkung kemarin.

BANYUWANGI – Upaya mengoptimalkan potensi wisata di Banyuwangi terus dilakukan berbagai elemen terkait. Salah satunya dengan menyiapkan pramuwisata yang kompeten.

Merekalah yang diharapkan menjadi garda terdepan untuk menyampaikan pariwisata andalan Bumi Blambangan. Sehingga eksotisme kabupaten berjuluk Sunrise of Java itu semakin dikenal di tingkat nasional hingga mancanegara.

Untuk itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menggelar pendidikan dan pelatihan pramuwisata muda kemarin (22/10). Kegiatan yang bertujuan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tersebut diikuti oleh 40 orang yang berasal dari seantero Banyuwangi.

Kepala Disbudpar, Suprayogi mengatakan, rata-rata jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Banyuwangi mencapai 40 ribu orang per tahun. Sedangkan kunjungan wisatawan domestik mencapai 600 ribu orang dalam setahun.

Sayangnya, besarnya tingkat kunjungan wisatawan tersebut tidak diimbangi dengan jumlah guide lokal yang berlisensi. Padahal, potensi pariwisata di Banyuwangi pasti akan lebih tereksplorasi jika ratusan ribu wisatawan tersebut dipandu oleh guide lokal yang notabene lebih tahu kebudayaan dan tradisi masyarakat setempat.

“Pendidikan dan pelatihan pramuwisata muda ini kita adakan dalam rangka menyiapkan pramuwisata lokal yang berlisensi,” ujar Suprayogi. Menurut Suprayogi, para peserta pendidikan dan pelatihan tersebut tidak serta merta bisa mendapat lisensi.

Sebaliknya, mereka harus melalui ujian pengetahuan potensi pariwisata di Banyuwangi dan menguasai minimal satu bahasa asing. “Tim penguji berasal dari Provinsi Jawa Timur,” cetusnya. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disbudpar Banyuwangi, Dariharto mengatakan, seluruh peserta pendidikan dan pelatihan mendapat bimbingan tentang etika dan teknik pramuwisata, pendidikan Bahasa Inggris, apresiasi seni budaya lokal, search and resque (SAR), vulkanologi, hingga public relation. S

yamsuri, 29, peserta pelatihan tersebut mengatakan, pendidikan dan pelatihan pramuwisata tersebut sangat bermanfaat bagi dirinya yang selama ini bekerja sebagai guide freelance. “Kami butuh lisensi agar lebih leluasa saat memandu wisatawan berkunjung ke suatu lokasi.

Sebab, jika tidak memiliki lisensi, kita harus kucing-kucingan dengan petugas,” tarangnya. Pria yang mengaku sudah setahun terakhir menggeluti pekerjaan sebagai pemandu wisata tersebut menambahkan, penghasilan seorang pemandu wisata cukup menjanjikan. “Pendapatan yang saya raih mencapai Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu per hari,” pungkasnya. (radar)