Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Soekardjo: Kesehatan Bagian Pembangunan

KHIDMAT: Mahasiswa Stikes membaca ikrar dan menyuguhkan tari gandrung untuk memeriahkan puncak HKN, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KHIDMAT: Mahasiswa Stikes membaca ikrar dan menyuguhkan tari gandrung untuk memeriahkan puncak HKN, kemarin.

BANYUWANGI—Puncak Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-48 Provinsi Jawa Timur (Jatim) dipusatkan di Banyuwangi. HKN yang kali ini memilih tema “Cinta Sehat, Ibu Selamat, Anak Sehat”, itu ditandai dengan upacara di lapangan Taman Blambangan, Selasa (11/12). Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai pembina upacara membacakan pidato Menteri Kesehatan RI.

Yang istimewa, Kabupaten Banyuwangi ditunjuk oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jatim untuk menggelar upacara puncak HKN. Upacara tersebut tak hanya dihadiri Kepala Dinkes Provinsi Jatim Dr. Budi Rahaju, MPH. Tetapi, para kepala Dinkes dari beberapa kabupaten/kota di wilayah Jatim juga hadir. Pejabat Banyuwangi, selain Kepala Dinkes, hadir juga perwakilan semua Puskesmas se Kabupaten Banyuwangi, PPNI, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) dan Universitas Bhakti Indonesia, serta undangan lain.

Bupati Anas dalam kata sambutannya mengatakan, pemerintah berupaya terus meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. “Selain itu, menitikberatkan upaya promotif preventif, dengan tetap memperhatikan upaya-upaya kuratif rehabilitatif,” terang bupati. Peringatan HKN juga mendapat perhatian dari Ketua STIKES Banyuwangi H. Soekardjo. Menurut Soekardjo, pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Yang tentunya bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, leluasa, dan murah.

Dengan upaya tersebut, diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik. “Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah banyak dilakukan oleh pemerintah, antara lain memberikan penyuluhan kesehatan agar keluarga berperilaku hidup sehat, dan penyediaan fasilitas, seperti rumah sakit, Puskesmas, Posyandu, tenaga kesehatan, seperti dokter, bidan, perawat, dan paramedis,” paparnya. Soekardjo menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dengan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pelaksanaan HKN.

Seperti dalam pembacaan UUD 1945, hymne, pengamanan melalui Resimen Mahasiswa (Menwa), serta suguhan tari gandrung. Dengan terlibatnya para mahasiswa itu, kata dia, akan menambah kepercayaan diri mereka untuk berkomunikasi dengan dunia luar. “Terima kasih atas kesempatannya dan mohon maaf jika ada kekurangannya,” kata mantan ketua PPNI Banyuwangi itu.  (radar)