Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Soenarto Meninggal Dunia di Makkah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kritis, Dasuki Dirawat di RS King Abdullah

MAKKAH – Rombongan jamaah haji (JH) asal Banyuwangi berduka. Soenarto bin Soemantri, 69, warga Jalan Letkol Istiqlah, Gang Mawar, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, meninggal dunia di Makkah sekitar pukul 01.45 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 05.45 WIB Kamis (8/11) dini hari kemarin.

Sebelumnya, almarhum menempati pemondokan di Aziyah, rumah 204, lantai 8. Saat meninggal dunia, almarhum didampingi istrinya, Hj. Roekijati binti Abdul Chamid. “Almarhum meninggal karena penyakit paru-paru dan jantung,” cetus petugas haji dari kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Gufron Mustofa.

Dalam laporannya dari Arab Saudi, Gufron menyebut bahwa jenazah almarhum akan dimandikan pukul 02.00 WAS. Selanjutnya, jenazah akan di makamkan di pemakaman umum Tsuroya yang berjarak se kitar 20 kilometer dari Makkah. “Hari ini (kemarin, Red), almarhum dimakamkan di Tsuroya,” katanya. Sebelum meninggal dunia, al marhum sempat menjalani pe rawatan intensif di rumah sakit.

Malah, kondisinya juga mulai membaik. Tetapi nya tanya, Allah berkehendak lain. “Almarhum insyaallah husnul khotimah,” terang ketua rombongan KBIH Sabilillah, Faizin. Dengan meninggalnya Soenarto, berarti sudah tiga jamaah haji asal Banyuwangi yang meninggal dunia di Makkah karena sakit. Sebelumnya, dua jamaah bernama Hasan Ahmad, asal Kecamatan Licin, dan Nur sitatik warga Kecamatan Srono, juga meninggal dunia karena sakit.

Sampai saat ini, jamaah haji asal Banyuwangi yang meninggal di Makkah tiga orang,” jelas Gufron Mustofa. Kepada Jawa Pos Radar Banyu wangi, Gufron menyebut bah wa saat ini ada satu jamaah yang kondisinya kritis. Jamaah itu bernama Dasuki bin Markum, 66, warga Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo. “Pak Dasuki sekarang dirawat di rumah sakit (RS) King Abdullah, Makkah,” jelasnya. Menurut Gufron, Dasuki mulai sakit setelah melempar jumrah 10 Dzulhijjah lalu.

Saat itu, yang bersangkutan mengaku sesak napas dan nafsu makannya menurun. Sebelum dirawat di RS King Abdullah, dia sempat di rawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) sektor 2. Setelah itu, dia dipindah ke BPHI Makkah. Karena kondisinya belum membaik, dia dirujuk ke RS Al-Jahir dan terakhir ke RS King Abdullah, Makkah. “Pak Dasuki sadar cuma masih di pasangi infus,” katanya. (radar)