WONGSOREJO – Insiden kecelakaan maut yang melibatkan bus, mobil boks, dan sepeda motor, di jalan raya Dusun Paras Putih, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, menjadi atensi penyidik Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi. Terkait kejadian itu, penyidik telah menetapkan sopir bus, Bambang Maspud, 51, sebagai tersangka.
Ulah sopir bus asal Desa Wadung, Kecamatan Pakistaji, Malang, itu mengakibatkan pengendara motor meninggal. Korban tewas adalah Iwan Rosyidi, 46, warga Dusun Putih, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Barang bukti tiga kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan.
Bus Gunung Harta kini diamankan di Terminal Karangente. Dua kendaraan lain, yakni motor dan mobil boks, diamankan di depan Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi. “Sejauh ini baru satu tersangka yang ditetapkan. Dia adalah sopir bus Gunung Harta,” beber AKP Samirin, Kasatlantas Polres Banyuwangi.
Hasil penyelidikan, bus jurusan Denpasar-Malang itu menjadi biang kerok terjadinya kecelakaan. Bus itu diketahui melaju dengan kecepatan tinggi. Saat kejadian, sopir bus tidak bisa menguasai kendaraannya. Kelalaian sopir bus inilah yang membuat Bambang Maspud harus menghadapi proses hukum di pengadilan. Polisi sudah melakukan penahanan terhadap sopir bus tersebut.
“Dia sudah diamankan untuk proses hukum lanjutan,” imbuh Samirin. Di sisi lain, kecelakaan di Wongsorejo tersebut memperpanjang daftar kejadian di Banyuwangi selama tahun 2016. Hingga bulan September ini sudah terjadi sedikitnya 598 kejadian.
Korban jiwa tercatat mencapai 158 orang. Luka berat dan ringan masing-masing mencapai 571 orang dan 195 orang. Kerugian material mencapai Rp 826 juta. Seperti diberitakan kemarin, kecelakaan karambol melibatkan tiga kendaraan terjadi di Dusun Paras Putih, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.
Satu orang tewas dalam kejadian yang melibatkan bus PO. Gunung Harta, mobil boks, dan sebuah motor, itu. Korban tewas adalah Iwan Rosyidi, 46, warga Dusun Putih, Desa/Kecamatan Cluring, Banyuwangi. Bus dan truk mengalami kerusakan pada bagian bodi belakang dan depan.
Sementara itu, sopir bus dan mobil boks, Bambang Maspud, 51, warga Desa Wadung, Kecamatan Pakistaji, Malang, dan Abdul Sakur, 52, warga Puncu, Sidoarjo, selamat dari maut. Kasus kecelakaan bus tersebut kini dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Banyuwangi.
Kecelakaan maut tersebut terjadi pukul 21.30. Saat itu bus Gunung Harta yang dikemudikan Bambang Maspud melaju dari Ketapang dengan tujuan Malang. Sampai di Dusun Paras Putih, Desa Bangsring, tepatnya di depan Rumah Makan Sofi, bus bernopol N 9664 UC tersebut melaju dengan kecepatan tinggi.
Bus tersebut hendak mendahului mobil boks. Tak dinyana, dari arah berlawanan melaju motor. Melihat ada lawan dari depan, Bambang membanting setir ke kiri. Imbasnya moncong bus menghajar bagian belakang mobil boks yang dikemudikan Abdul Sakur.
Mobil boks bernopol L 8009 KU langsung oleng ke kiri. Apesnya, di pinggir jalan, seorang pengendara motor bernama Iwan Rosyidi sedang membetulkan tobos. Dia tidak tahu mobil boks yang oleng akan menghajar diri dan motornya.
Iwan Rosyidi pun terseret hingga 17 meter bersama motor boks. Mobil itu baru berhenti setelah menabrak tembok rumah warga di pinggir jalan. Ajaibnya, Iwan dengan kepala penuh luka selamat. Dengan sadar dia meminta warga di sana membawanya ke rumah sakit.
Sayang, dia mengembuskan napas terakhir dalam perjalanan. Sementara itu, bus Gunung Harta usai menghajar mobil boks langsung kabur. Bus itu baru bisa dihentikan petugas saat bus warna hijau itu berada di Pos Lantas Baluran. (radar)