Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Stikom Bekali Mahasiswa Mental IT Entrepreneur

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

stikomBANYUWANGI – Ratusan mahasiswa baru Stikom Banyuwangi mendapat suntikan motivasi entrepreneur di Kampus Stikom Jalan A. Yani Banyuwangi kemarin (17/9). Dua narasumber yang dihadirkan adalah M Santoso Branch Manager Bank Syariah Mandiri Banyuwangi, dan Abdul Choliq Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kedua narasumber itu mengupas tuntas bagaimana seharusnya menjadi seorang entrepreneur.

Ketua Stikom Banyuwangi, H Chairul Anam dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan pembakalan untuk mahasiswa baru dengan tema membentuk mental IT entrepreneur. Tema ini sengaja diusung. Sebab dunia IT memberikan kesempatan yang sangat luas untuk menjadi entrepreneur sukes. “Oleh karena Stikom ingin menjadikan entrepreneur itu menjadi pola pikir kita bersama.

Selama ini ada paradigma yang mengatakan pengusaha adalah profesi, menurut saya bukan, entrepreneur adalah pola pikir,” jelas pria yang ahli dibidang IT itu. Hal senada juga dikatakan M Santoso. Branch Manager Bank Syariah Mandiri Banyuwangi ini memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Menurut dia, untuk membentuk mental IT entrepreneur, seseorang harus memiliki semangat API (Agresif, Pro-aktif dan Inisiatif ).

Seseorang untuk menjadi entrepreneur harus memiliki semangat jiwa wibawa untuk bersaing. Seorang entrepreneur juga harus pro aktif dalam mengambil inisatif. “Oleh karena itu, mulai sekarang mahasiswa Stikom harus merubah mindset untuk menjadi seorang entrepreneur yang hebat,” katanya. Sementara itu, Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi Abdul Choliq menambahkan untuk menjadi seorang entrepreneur harus punya modal kemauan tekad keberanian.

Jika tidak berani buka usaha maka  omong kosong akan berhasil. Memang, membuat usaha tidaklah mudah banyak mata rantai yang mengikuti. Namun seorang entrepreneur setidaknya harus memiliki ilmu managemen. Mulai dari perencanaan, kontroling, targeting hingga budgeting harus dikuasai. “Nah, untuk membentuk entrepreneur ini, maka jiwa proses pembentukannya adalah sikap positif dan percaya diri,” cetusnya. (radar)