Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Sugiantik Ditemukan Tewas di Kamar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Katanya Gantung Diri, Polisi Temukan Banyak Keganjilan

GLAGAH – Warga Dusun Tembakon, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, geger pagi kemarin. Seorang warga bernama Sugiatik, 35, ditemukan meninggal dunia dengan posisi tergantung pada seutas tali di dalam sebuah kamar.

Mayat tersebut kali pertama ditemukan suaminya, Istriyono, 42, sekitar pukul 05.30.  Sebelum menemukan korban tewas, Istriyono memandikan anaknya. Setelah memandikan anaknya, sang anak menanyakan keberadaan ibunya.

Begitu bocah itu berjalan menuju ruang tengah, Istriyono bergegas menyusul. Saat akan mengambilkan seragam di dalam kamar, dia terkejut melihat istrinya sudah dalam posisi tergantung pada seutas tali di atap kamar.

Istriyono pun langsung berteriak histeris dan memanggil tetangga. Kemudian, dia berusaha menurunkan tubuh istrinya. Saat diperiksa, Sugiatik menurutnya masih bernapas. Namun, tidak lama berselang Sugiatik meninggal dunia.

Saat petugas datang, jasad perempuan ini sudah dalam posisi tertidur di atas ranjang. Kematian Sugiatik itu memantik kecurigaan warga setempat. Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan sejumlah kejanggalan dalam insiden itu.

Sejumlah fakta mengarahkan pada tidak adanya tanda-tanda bahwa korban meninggal karena gantung diri. Petugas tidak menemukan cairan di kemaluan dan kotoran di anus korban. Padahal, kondisi itu merupakan ciri umum yang hampir pasti ditemukan pada setiap kasus gantung diri.

Selain itu, posisi kayu yang digunakan bunuh diri juga sangat tinggi.  Oleh karena itu, untuk memastikan kematian Sugiatik, polisi langsung membawa jasad korban ke RSUD Blambangan untuk keperluan otopsi.

“Kita duga korban tidak meninggal akibat gantung diri. Bekas jeratandi leher memang ada. Tetapi, ciri umum orang gantung diri nihil, itu membuat kita sangsi. Apalagi, keterangan suami korban berubah-ubah dan agak ganjil,” terang Kapolsek Glagah, AKP Ibnu Mas’ud.

Ibnu Mas`ud mengatakan, pihaknya masih mendalami perkara kematian Sugiatik. Keganjilan memang ditemukan saat menggelar olah tempat kejadian perkara. Keganjilan itu tergambar saat Istriyono, 42, menerangkan kronologis kematian istrinya.

Sepuluh menit sebelum ditemukan gantung diri, Sugiatik duduk di ranjang kamar. Saat itu Istriyono bergegas ke belakang untuk memandikan anaknya, Abdul Nianik, yang masih berumur tujuh tahun. “Jeda waktu yang sangat singkat itu melahirkan kecurigaan.

Ditambah lagi kesaksian warga yang menjelaskan bahwa rumah tangga korban kerap dilanda masalah. Keduanya sering cek- cok,” jelas Kapolsek lbnu Mas`ud.  Hingga sore kemarin suami korban masih dimintai keterangan di Mapolsek Glagah.

Sementara itu, Abdul Manik belum bisa dimintai penjelasan lantaran kondisinya belum memungkinkan. Selain itu, kepolisian kini juga masih menunggu hasil otopsi korban untuk memastikan sebab kematiannya. (radar)