Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Swasta Bebas SPP, Beasiswa Sarjana Per Orang Rp 300 Juta

KENANG-KENANGAN: Asisten III Bidang Administrasi Umum Drs. Malton Andalangi (kanan) menerima vandel dari Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Joni Subagio dan Ruliyono.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
KENANG-KENANGAN: Asisten III Bidang Administrasi Umum Drs. Malton Andalangi (kanan) menerima vandel dari Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Joni Subagio dan Ruliyono.

BANYUWANGI-Kota Bitung menjadi tujuan kunjungan kerja (kunker) Komisi IV DPRD Banyuwangi.

Komisi yang membidangi pembangunan, tata ruang, lingkungan hidup, pendidikan dan pekerjaan umum itu melaksanakan lawatannya ke Pemkot Belitung dan Pemkab Minahasa, Propinsi Sulawesi Utara pada 26 hingga 29 September 2012.

Memilih Bitung sebagai tempat menambah referensi tidaklah salah. Sebagai salah satu kota terbaik di Indonesia dengan berbagai penghargaan yang diraih tingkat nasional, menjadikan Bitung menjadi salah satu target belajar anggota DPRD Banyuwangi.

Kunker ke Bitung dipimpin Wakil Ketua DPRD Banyuwangi HM. Joni Subagio.Dia didampingi Ketua Komisi IV Drs. H. Zainal Arifi n Salam.

Rombongan diterima oleh Asisten Administrasi Bitung Drs. Malton Andalangi. Di sana, anggota DPRD Banyuwangi itu mendapat banyak pelajaran tentang kemajuan Kota Bitung.

Selain mendapat Adipura, kota Bitung mendapat penghargaan dari KPK sebagai kota terbaik pelayanan publik, bahkan meraih penghargaan yang paling tinggi dalam kategori predikat Kota Sehat yakni meraih penghargaan Kota Sehat Swasti Saba Wistara.

Ketua Komisi IV Zainal Arifi n Salam mengatakan, berbagai keberhasilan yang diraih pemerintah dan masyarakat kota Bitung di antaranya, lomba inovasi manajemen perkotaan. Tidak hanya itu, Kota Bitung juga masuk dalam nominasi terbaik dan lolos di tiga bidang yang diperlombakan.

Yakni bidang penataan ruang sub bidang penataan ruang terbuka hijau (RTH) dan bidang penataan ruang sub bidang pemanfaatan ruang dan bidang sanitasi sub bidang pengelolaan sampah.

Untuk bidang penataan ruang sub bidang penataan ruang terbuka hijau (RTH) kota Bitung bersaing dengan kota Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Kabupaten Hulu Suangi Selatan. Sementara di bidang penataan ruang sub bidang pemanfaatan ruang Bitung bersaing dengan Kota Surakarta dan bidang sanitasi sub bidang pengelolaan sampah bersaing dengan Payakumbuh, Surabaya, Probolinggo, dan Sragen.

Zainal Arifi n Salam mengapresiasi aktivitas PNS Pemkot Bitung yang dilakukan tiap Jumat pagi, yaitu gerakan Jumat bersih. Aktivitas ini tetap berlangsung sampai saat ini meskipun tidak dalam sedang penilaian penghargaan Adipura. Rutinitas yang dilakukan ini bukan semata-mata mengikuti instruksi pimpinan tetapi sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga dan memelihara lingkungan sekitar.

Keberhasilan Bitung meraih berbagai penghargaan seperti Adipura dan Kota Sehat menjadi pendorong bagi setiap PNS pemkot Bitung untuk berbuat sesuatu dan membuktikan bahwa Bitung pantas meraih penghargaan-penghargaan itu,” papar Zainal.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, HM. Joni Subagio menjelaskan, di bidang pengembangan ekonomi, Kota Bitung memiliki pelabuhan alam yang strategis yang menjadi nilai positif pengembangan kawasan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus).

Bitung akan dikembangkan menjadi pusat ekonomi yang berorientasi pada pembangunan infrastruktur industri dan perdagangan yang didukung oleh letak geografis di bibir pasifik yang sangat terbuka. Pelabuhan alam di kota Bitung yang merupakan pelabuhan terbesar dan satu-satunya pelabuhan di Sulawesi Utara yang disinggahi kapal-kapal penumpang antar kota besar di Indonesia.

Adanya Pelabuhan Bitung merupakan salah satu faktor penting yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kota Bitung, selain dari kegiatan perkebunan, pertanian dan perikanan,” ungkap Joni. Selain Bitung, Komisi IV DPRD Banyuwangi juga melawat ke Minahasa.

Kegiatan ekonomi di Kabupaten Minahasa tumbuh sekitar 6,24 persen dan menunjukkan adanya percepatan pertumbuhan ekonomi. Saat ini Pemkab Minahasa sedang dan terus melakukan pembenahan di berbagai sektor penunjang.

Pelaksanaan kegiatan proyek fisik yang ada banyak terfokus pada sarana penunjang transportasi guna kelancaran perputaran perekonomian dan jalan yang menuju obyek pariwisata merupakan leading sektor pembangunan Minahasa. Joni menjelaskan dibidang pendidikan, Pemkab Minahasa sangat peduli dengan kualitas pendidikan masyarakat, terwujud pembebasan biaya SPP untuk siswa SD hingga SMA/SMK negeri dan swasta, selain itu Pemkab Minahasa memberikan beasiswa untuk program S1, S2, S3 khusus keluar negeri, bantuannya Rp 300 juta per orang.

Sementara bidang kesehatan, Pemkab Minahasa membebaskan bagi seluruh masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal jauh di pedesaan. “Kabupaten Minahasa sangat peduli sekali dalam hal bidang social, dalam APBD mengalokasikan dana santunan dana duka bagi setiap penduduk Minahasa yang meninggal dunia sebesar Rp 1 juta per orang,” pungkasnya. (radar)