Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Tahlil dan Tumpengan Bersama Anak Yatim

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tahllilBANYUWANGI – Sehari menjelang pe ri nga tan 17 Agustus 1945, Pemkab Banyuwangi menggelar acara tumpengan dan selamatan Agustusan di Pendapa Sabha Swagata Blambangan sore kemarin (16/8). Dalam acara kenduri itu, Bu pati Abdullah Azwar Anas menghadirkan se kitar 100 anak yatim untuk berdoa bersama .

Sebelum digelar doa bersa ma, seratus anak yatim itu me nerima santunan. Selain anak yatim, beberapa warga tidak mampu juga menerima bing kisan kemerdekaan dari pemerintah daerah. Selain santunan kepada anak ya tim dan kaum dhuafa, juga kha taman Alquran dan tahlil ber sama untuk arwah para pah lawan nasional dan lokal Banyuwangi. Tahlil dan khataman Alqur an itu digelar di tempat ber beda. Khataman Alquran di laksanakan di Masjid Babus salam, kantor Pemkab Banyuwangi, pagi kemarin.

Tahlilan digelar di Pendapa Sabha Swa gata Blambangan sore kema rin. “Acara ini kita gelar untuk mengirim doa kepada para pahlawan kemerdekaan yang te lah mendahului kita semua,” ucap Bupati Anas. Dalam selamatan sore itu, se luruh pejabat di lingkungan pem kab hadir untuk mendoa kan para pahlawan kemer dekaan. Tradisi selamatan Agus tusan itu merupakan tradisi baru yang dilakukan pe merintah daerah.

Selamatan itu dihadiri Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Sradj. Dia menyampaikan tausyiah tentang makna ke mer dekaan. Salah satunya, me nyerukan agar Indonesia men jadi negara yang damai. Sama dengan keinginan Rasullah Mu hammad SAW yang telah me negakkan negara yang damai, yakni Madinah. “Sama seperti Indonesia yang beragam suku, tapi ukhuwah sebangsa setanah air harus nomor satu,” terang Said Aqil.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk Banyuwangi, yang harus dijaga. “Keberagaman di Indonesia merupakan anugerah. Karena Islam diturunkan untuk menghargai martabat dan kehormatan manusia. Mudah-mudahan kita tetap menjadi bangsa yang besar dan bermartabat. Ayo kita perta hankan budaya kita,” ujarnya. Selama ini, selamatan Agustus tidak pernah digelar. Yang rutin digelar hanya resepsi HUT kemerdekaan yang digelar se telah upacara peringatan kemerdekaan.

Tahun ini, resepsi peringatan HUT kemerdekaan digelar lebih luas dan melibatkan masyarakat umum. Dalam resepsi HUT kemerdekaan nanti malam, panitia mengundang masyarakat umum agar hadir dalam resepsi di halaman Pendapa Sabha Swagata Blambangan.

Selama bertahun-tahun, gelar resepsi hanya dihadiri kalangan terbatas, seperti tokoh masyarakat, pejabat sipil, militer, dan para veteran. Dalam resepsi nanti malam, pemerintah daerah akan menampilkan beberapa artis lokal Banyuwangi untuk memeriahkan acara. Pelawak lokal Banyuwangi, Bodos dkk, juga di libatkan dalam acara itu. Acara resepsi akan ditutup dengan pesta kembang api. (radar)