Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tahun Ini, Raih Nilai Rata-Rata UN Tertinggi

WISUDA PELEPASAN: Berakhirnya masa pendidikan siswa siswi MI Darun Najah Tukangkayu dilepas Sabtu (23/6) di Ponpes milik KH. Harun
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
WISUDA PELEPASAN: Berakhirnya masa pendidikan siswa siswi MI Darun Najah Tukangkayu dilepas Sabtu (23/6) di Ponpes milik KH. Harun

BANYUWANGI – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah 2, Kelurahan Tukangkayu, Banyu- wangi, berhasil mencatat prestasi menggembirakan. Sekolah yang berada di Jalan KH. Harun itu mampu meraih nilai rata-rata ujian nasional (UN) terbesar, yakni 27,57.

Kepala Sekolah MI Darun Najah, Majidatul Himmah S.Ag, mengakui ditingkat Madrasah se-Kabupaten Banyuwangi, siswa Darun Najah memiliki nilai UN sebesar 27,57. Nilai ini sekaligus mengalahkan nilai UN SD di tingkat kecamatan Banyuwangi yang hanya 26,98.

Tidak hanya itu, dari 4.916 siswa MI se- Kabupaten Banyuwangi, nilai Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) berhasil meraih peringkat 1,4 dan 8. Tidak hanya itu, di tingkat MI se- Kabupaten Banyuwangi nilai rata-rata siswa-siswi MI Darun Najah meraih peringkat tiga.

“Ini sebuah anugerah dan hasil kerjasama yang baik antara guru, siswa, dan orang tua. Hasil ini sangat tidak mudah diraih. Mudah-mudahan prestasi ini tetap bisa kita pertahankan,” ujarwanita yang akrab dipanggil Ajid di sela-sela wisuda pelepasan siswa-siswi MI Darun Najah Tukangkayu, Sabtu (23/6).

Dikatakan, pihaknya selalu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran agar dapat meluluskan output yang kompeten, tidak hanya di bidang pendidikan agama, tapi juga di bidang pengetahuan umum secara seimbang. “Dan, MI Darun Najahdapat membuktikan hal ini dengan perolehan nilai UN dan UAMBN terbaik pada tahun ini.

Oleh karena itu kami berkomit- men selalu meningkatkan profesionalime guru,” ungkap putri KH. Maksum Syafi’i itu. Dijelaskan, madrasah merupakan sekolah plus yang memang memiliki kurikulum yang berbeda dengan sekolah umum. Perbedaannya terletak pada jumlah dan jenis mata pelajaran.

Di madrasah ada tambahan lima mata pelajaran agama, sedangkan pelajaran lainnya sama persis sesuai dengan Dispendik. Materi pelajaran agama inilah, kata dia, yang menjadi ciri khas madrasah dan menjadi keunggulan kurikulum madrasah dari sekolah secara umum.

Dengan bekal yang ada, diharapkan lulusan madrasah tidak kalah dalam keilmuan dunia dibandingkan lulusan sekolah umum, dan memiliki bekal ilmu akhirat yang lebih mumpuni. Sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai ciri khas Islam, madrasah memegang peran penting dalam proses pembentukan kepribadian anak didik, karena melalui pendidikan madrasah ini para orang tua berharap agar anak-anaknya memiliki dua kemampuan sekaligus.

Tidak hanya pengetahuan umum (Iptek) tetapi juga memiliki kepribadian dan komitmen yang tinggi terhadap agamanya. “Oleh karena itu, jika kita memahami benar harapan orang tua ini maka sebenarnya madrasah memiliki prospek yang cerah,” pungkasnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :