Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tak Ada Persiapan, Biasa saja saat Pemilihan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

takadaTiga Periode Gus Hisyam-Masykur Pimpin

———————————-

Berakhir sudah Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Banyuwangi. Duet Rais Syuriah KH. Ahmad Hisyam Syafaat (Gus Hisyam) dan Ketua Tanfi dz H. Masykur Ali kembali dipercaya memimpin organisasi massa Islam terbesar di Banyuwangi itu untuk periode ketiga. UNTUK pertama kalinya duet Gus Hisyam dan Masykur Ali terpilih dalam Konfercab NU di Gedung Wanita Paramitha Kencana, Banyuwangi, 2003 silam.

Lima tahun kemudian, yakni pada tahun 2008, duet keduanya kembali terpilih di arena Konfercab NU di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Ibrahimy, Kecamatan Genteng. Bagi Gus Hisyam dan Masykur Ali, memimpin sebuah organisasi besar, seperti NU, dalam dua periode atau 10 tahun, sebenarnya sudah cukup. Mereka memilih mempercayakan roda kepemimpinan periode berikutnya kepada generasi lain. Sehingga, sejak awal kedua tokoh tersebut memang sama sekali tidak melakukan persiapan apa pun untuk maju sebagai rais syuriah dan ketua tanfi dz dalam Konfercab NU di Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Kecamatan Tegalsari, 12-13 Januari 2013 lalu.

 Namun, sekitar empat bulan lalu suara-suara dari akar rumput yang menghendaki keduanya maju kembali untuk memimpin PCNU mulai muncul. Kala itu, sekitar 16 ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU datang ke Pesantren Blokagung. Mereka meminta Gus Hisyam kembali maju menjadi Rais Syuriah PCNU periode lima tahun mendatang. Bak gayung bersambut , desakan para kiai ketua MWCNU tersebut mendapat tanggapan yang bersangkutan. Gus Hisyam bersedia dicalonkan lagi bila ketua tanfidz adalah Masykur Ali Usai menemui Gus Hisyam, para ketua MWC tersebut langsung menemui Masykur Ali di Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng, untuk menyampaikan hasil pertemuan di kediaman Gus Hisyam itu.

Awalnya, Masykur tidak bisa langsung menerima amanat para kiai tersebut. Sebab, dia merasa sudah cukup dua periode menjadi ketua Tanfidz PCNU Banyuwangi. Namun, setelah mendengar berbagai alasan dan masukan para kiai MWCNU itu dan permintaan Gus Hisyam, akhirnya Masykur Ali bersedia maju kembali menjadi ketua tanfi dz. “Saya tidak bisa menolak permintaan para ketua MWC. Apalagi, Gus Hisyam juga yang minta,” kata Masykur. Sehingga, sejak itu dibantu para ketua MWCNU dan sejumlah orang dekatnya, Gus Hisyam dan Masykur Ali mulai melakukan konsolidasi.

Melalui jaringan MWCNU, duet incumbent tersebut melakukan pertemuan dengan para rais syuriah dan ketua tanfidz Ranting NU di setiap daerah pemilihan (mengacu peta wilayah pemilihan umum, Red). Semakin lama, upaya konsolidasi itu menunjukkan hasil yang signifi kan. Mereka mampu meyakinkan para pemilik suara untuk kembali memilih duet incumbent pada Konfercab NU 12-13 Januari lalu. Makanya, ketika proses pemilihan berlangsung, keduanya mengaku optimistis. Meski demikian, saat penghitungan suara tanfi dz, Masykur mengaku biasa saja. “Dua periode sebelumnya, saya juga merasa biasa seperti ini,” tuturnya.

Hal sama juga disampaikan Gus Hisyam. Kiai dengan ribuan santri tersebut juga mengaku tak merasakan bakal ada perubahan pada duet PCNU untuk periode 2013-2018. “Biasa- biasa saja, feeling gitu kan bisa dirasakan,” ujarnya. Ke depan, duet Gus Hisyam- Masykur berharap bisa sinergi dengan Pemkab Banyuwangi. Apalagi, bupati saat ini adalahmandat dari hasil rekam aspirasi warga NU. “Bersinergi dalam arti demi kemaslahatan umat dan memajukan Banyuwangi menjadi lebih baik,” pungkas Gus Hisyam. (radar)