Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tak Bisa Lepas dari Keris

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kepala Desa (Kades) Mangir, Didik Isdiantoro

NUANSA mistis terasa sekali di ruang kerja Kepala Desa (Kades) Mangir, Didik Isdiantoro. Dinding tembok pun berhias pusaka keris dan benda-benda kuno lainnya. Kades berusia 53 tahun itu bukan semata mendewakan pusaka. Kecintaan Didik kepada benda-benda pusaka tersebut semata ingin melestarikan budaya leluhur.

“Budaya leluhur kalau tidak diuri-uri bisa hilang tertelan zaman,” kata Didik yang purnawirawan TNI Angkatan Laut tersebut. Bukti kecintaan Didik terhadap peninggalan leluhur itu dibuktikan dengan mengoleksi ragam pusaka.

Maka jangan kaget ketika warga datang ke kantor desa, kadang menemui Didik selalu memegang keris. Kamis lalu (10/8) ketika Jawa Pas Radar Banyuwangi bertandang ke Kantor Desa Mangir, Didik pergi ke kantor dengan memegang keris kesayangannya Sodo Lanang.

“Siapa lagi kalau bukan kita yang nguri-nguri budaya ini. Generasi muda harus bisa menjaga peninggalan budaya leluhur,” ujarnya. Didik bukan hanya cinta benda pusaka. Selama memimpin Desa Mangir, dia memberikan kesempatan kepada seniman desa setempat untuk berkreasi. Sanggar budaya pun didirikan di kantor desa dengan peralatan kesenian yang lengkap.

“Yang mau belajar menari dan kesenian lain bisa berlatih di sanggar. Apalagi kita juga punya pelatih seni yang mumpuni Pak Sayun. Beliau siap menularkan ilmunya,” tandasnya.

Didik bukan hanya peduli budaya dan kesenian. Ternyata soal menjaga kebersihan menjadi nomor salu di desa yang berpenduduk 3.800 jiwa tersebut. Taman kantor desa pun dirancang sedemikian cantik dan hijau. Pohon serut dan ragam tanaman bunga menghiasi kanan kiri halaman balai desa.

“Kalau terlihat bersih seperti ini khan nyaman dipandang,” tandas mantan instruktur senior di AAL Bumi Moro Surabaya Surabaya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :