Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tambah Empat Ambulans untuk Perkuat Layanan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

bupTidak Perlu Ragu Berobat di Puskesmas

BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi terus memacu langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini. Salah satunya dilakukan dengan melengkapi fasilitas kesehatan dan jumlah dokter di Puskesmas. Pemkab Banyuwangi menyerahkan empat unit mobil ambulans kepada pimpinan empat Puskesmas di Bumi Blambangan. Penyerahan ambulans tersebut dilakukan Bupati Abdullah Azwar Anas di kantor Pemkab Banyuwangi kemarin (2/9).

Sebelum penyerahan, Bupati Anas memberikan pengarahan kepada seluruh kepala Puskesmas se-Banyuwangi, para dokter, dan dokter gigi yang bertugas di Puskesmas. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati (Wabup) Yusuf Widyatmoko, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Slamet Kariyono, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Widji Lestariono.Bupati Anas mengatakan, peran Puskesmas sangat vital lantaran menjadi frontline pelayanan kesehatan masyarakat. 

Karena itu, Puskesmas harus mampu memberikan pelayanan optimal. Petugas Puskesmas harus memberikan pelayanan yang ramah, selain itu, tenaga kesehatan dituntut memberikan pelayanan terbaik. “Kita harus menjadikan Puskesmas tempat yang nyaman, sehingga pelayanan yang diberikan bisa menjadi bagian upaya penyembuhan pasien. Karena psikologis sebagian masyarakat, kalau belum ke rumah sakit (RS), berkeyakinan tidak akan sembuh,” ujarnya.

Bupati Anas menambahkan, dengan penambahan empat unit ambulans tersebut, diharapkan kualitas pelayanan semakin meningkat. Ambulans yang masing-masing diberikan kepada Puskesmas Kedungwungu, Puskesmas Genteng Kulon, Puskesmas Kabat, dan Puskesmas Singotrunan, itu diharapkan semakin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Tambahan ambulans juga diharapkan mendukung kegiatan pertolongan pertama gawat darurat (PPGD) dan memperkuat one call service.  

Selain itu, penambahan ambulans itu juga diharapkan dapat dioptimalkan menjadi alat promosi kesehatan. “Saat ini masih ada empat Puskesmas yang ambulans-nya kurang layak. Ini akan kita selesaikan tahun depan,” cetus Anas. Bupati Anas berpesan, ambulans tidak hanya digunakan untuk mengangkut pasien dari Puskesmas ke RS. Ambulans diharapkan juga digunakan untuk menjemput warga kurang mampu menuju Puskesmas.

Masih menurut Anas, pihaknya menargetkan ke depan Puskesmas menjadi frontline pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Selain tidak semua pasien BPJS bisa dirujuk ke RS, hal itujuga berfungsi meminimalkan pembiayaan, baik pembiayaan dari pemerintah maupun pembiayaan pasien dan keluarga pasien. “Saat ini semakin banyak Puskesmas di Banyuwangi yang ditambah ruang perawatannya dan ruang rawat inap,” paparnya.  

Pemkab Banyuwangi juga terus mendorong kelengkapan fasilitas 45 Puskesmas yang tersebar di seantero kabupaten. Saat ini, seluruh puskesmas telah memiliki alat-alat pelayanan kesehatan primer yang lengkap, layanan dental unit, laboratorium yang cukup canggih. Bahkan ada Puskesmas yang dilengkapi pelayanan radiologi dan USG. Semua puskesmas tersebut ditunjang oleh 60 tenaga dokter umum. “Pasien yang datang ke Puskesmas tidak perlu ragu lagi karena fasilitas di Puskesmas lengkap dan dilayani oleh dokter yang andal,” kata Bupati Anas.

Semua Puskesmas juga dilengkapi dengan layanan mobil ambulance. Dan 17 puskesmas di antaranya memiliki fasilitas rawat inap. “Kami akan terus memperluas jangkauan puskesmas rawat inap. Agar pasien yang jauh dari kota dan rumah sakit cukup dirawat di puskesmas terdekat,” ujar Bupati Anas. Komitmen meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat juga dilakukan Pemkab melalui upaya lainnya. Salah satunya menjadikan dua rumah sakit milik Pemkab Banyuwangi, yaitu RSUD Blambangan dan RSUD Genteng, sebagai rumah sakit jaringan Unair.  

Dua RSUD tersebut akan dijadikan tempat praktik peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Unair. Jaring dengan FK Unair juga dimaksudkan sebagai upaya memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Banyuwangi. “Kita tahu bahwa Fakultas Kedokteran Unair adalah salah satu yang tertua dan terbaik di Indonesia. Tentu dengan kerja sama ini Unair bisa membantu peningkatan pelayanan kesehatan di Banyuwangi, calon- calon dokter dari Unair juga bisa melakukan penelitian dan membantu pelayanan di Banyuwangi,” pungkasnya. (radar)