Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tanaman Cabai Diserang Hama Cacar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

cabaiTEGAlSARI – Para petani cabai mengeluh karena tanamannya terancam rusak diserang hama cacar dan penyakit lain. Padahal, saat ini obat-obatan untuk tanaman itu dinilai cukup mahal.

Salah satu petani cabai, Abdul Rohim, 50, asal Dusun krajan , Desa/ Kecamatan Tegalsari. mengaku saat ini tanaman cabai miliknya yang sudah siap dipanen mulai rusak karena terkena serangan cacar.

“Harus sering disemprot, maksimal dua hari sekali,” katanya. Menurut Rohim, tanaman cabai itu memang sangat rentan terserang cacar. Bila perawatan tidak baik, maka bisa mengancam pertumbuhan dan hasil panen. “Sekarang cacar banyak manyerang, jelasnya.

Petani lainnya, Kiko Yulianto, 26, asal Dusun Sumberwaru, Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, itu mengaku tanaman cabai miliknya seluas setengah hektare baru saja gagal panen akibat serangan cacar. “Tanaman habis dimakan cacar,” katanya.

Yulianto mengaku untuk sementara masih belum berani menanam cabai. Untuk mengganti kerugian akibat kerusakan tanaman cabai itu, untuk sementara akan menanam brokoli. “Saya ganti dulu tanamannya.” ujarnya.

Sementara itu, Supaat, 37, petani sekaligus pedagang cabai dari Dusun Krajan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mengatakan saat ini harga obat untuk tanaman cabai mengalami kenaikan. Obat cacar yang sering dibeli, jelas dia, yang sebelumnya hanya Rp 160 per kemasan, kini naik menjadi Rp 175 ribu.

Untuk obat Bion yang harganya hanya Rp 117 ribu per botol, kini naik menjadi Rp 135 ribu perbotol. Kenaikannya itu sangat terasa.” ungkapnya. Apalagi, lanjut dia, kebutuhan untuk penyemprotan tanaman cabai itu satu botol hanya untuk satu kali penyemprotan, dan itu berlangsung hingga musim selesai. “Kita menyemprotkan selama sebulan.” terangnya. (radar)