Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tanding Bebas ala Tarung Derajat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Banyuwangi dibentuk dalam rangka menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2015 mendatang. Dalam waktu dekat, cabang olahraga (cabor) ke-27 di bawah KONI Banyuwangi itu segera diresmikan dengan upacara pelantikan. Tentu, keberadaan cabor baru itu bisa menambah kontingen Banyuwangi untuk unjuk gigi dalam ajang dua tahunan itu.

Setidaknya, atlet Kodrat bertekad untuk meraih medali. Tujuan itu jelas ingin mengangkat Banyuwangi menjadi juara umum. Perlu diketahui, kontingen Banyuwangi terpaksa tidak bisa ikut ambil bagian untuk kategori pertandingan tarung derajat dalam ajang porprov di Madiun beberapa waktu lalu. Mengingat, Banyuwangi belum membentuk cabor. Untuk itu, kontingen Bumi Blambangan itu ingin menembus kegagalan dengan meraih hasil manis di kandang sendiri dua tahun mendatang melalui Kodrat.

Sekadar tahu, tarung bebas Kodrat pada porprov dipertandingkan secara ekshibisi. Tentu, peralatan perlindungan petarung yang digunakan juga berbeda dengan kejuaraan nasional maupun internasional. Pada kejuaraan nasional, petarung wajib menggunakan beberapa peralatan perlindungan, antara lain alat pelindung bagian tangan (kepalan tangan/ hands box), Pelindung gigi (gum seal), dan pelindung selangkangan (testicular protector).

Tapi, pada pertandingan secara ekshibisi peralatan ditambah dengan pelindung kepala dan bodi protector. Selain itu, arena gelanggang juga ditentukan sesuai standar. Rinciannya, pertarungan harus dilaksanakan di atas arena pertandingan di atas matras dengan ukuran 12 x 12 m eter. Pada bagian tengah matras yang dijadikan tempat pertandingan berukuran 8 x 8 meter dan dikelilingi lapis kedua sebagai batas arena pertandingan dengan ukuran 10 x 10 meter dan lapis ketiga berukuran 12 x 12 meter.

Dalam pertandingan Kodrat menekankan pada agresivitas serangan dalam memukul dan menendang. Selain itu, juga ada teknik seperti bantingan, kuncian, dan sapuan kaki. ‘’Semua itu termasuk ada metode pelatihannya,’’ ungkap ketua Kodrat Cabang Banyuwangi, Moch. Dimiyati. Oleh karena itu, jelas dia, tarung derajat bisa menerima dari berbagai unsur latar belakang. Mulai dari pesilat, petinju maupun karate. ‘’Semua bisa ikut bergabung,’’ kata pengurus KONI Banyuwangi itu. (radar)

Kata kunci yang digunakan :