Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Target Bebas Bibir Sumbing

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Program operasi gratis 1000 dhuafa yang digagas Rumah Sakit (RS) Al-Huda Genteng dan RS Bina Sehat Jember berlangsung sukses. Respon warga terhadap kegiatan itu cukup besar hingga mencapai 2.039 orang pendaftar. Direktur RS Al-Huda dr Faida MMRS menjelaskan, kegiatan operasi gratis 1000 dhuafa berlangsung selama 55 hari di lima kabupaten; Banyuwangi, Jember, Situbondo, Bondowoso, dan  Lumajang. Dalam kegiatan tersebut, dilakukan operasi terhadap penderita polidaktili, CTEV, hernia, bibir sumbing, dan katarak.

Kegiatan operasi itu, ungkap Faida, dilakukan 41 dokter spesialis, 10 dokter umum, dan empat orang dokter gigi. “Kegiatan operasi dilaksanakan di RS Al-Huda Genteng dan RS Bina Sehat Jember,” ungkap Faida, di sela-sela kunjungan kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di ruang kerjanya kemarin (8/4). Warga yang mendaftar di posko operasi, ungkap Faida, mencapai 2.039 orang. Hanya saja, tidak semua yang mendaftar bisa dilakukan operasi seluruhnya. Yang sudah dilakukan operasi, hanya 1000 orang. Sedangkan sisanya, tidak bisa dilakukan tindakan operasi karena alasan medis.

“Penderita katarak yang paling banyak dioperasi jumlahnya mencapai 773 orang,” katanya. Untuk kegiatan operasi di Banyuwangi, sebut dia, jumlah yang mendaftar mencapai 465 orang. Sedangkan yang bisa dilakukan tindakan operasi hanya 225 orang saja. “Sisanya tidak bisa dioperasi karena tidak memenuhi kelayakan medis,” katanya. Pasien mata katarak mendominasi kegiatan operasi. Pendaftar yang tidak bisa dilakukan operasi disebabkan karena usianya belum memenuhi dan penderitanya memiliki riwayat darah tinggi. “Sebagian besar yang menderita tensi adalah penderita katarak,” sebut Faidah.

Sedangkan biaya operasi gratis itu, lanjut dia, berasal dari dana zakat, HRS, dan hasil penjualan buku biografi pendiri RS Bina Sehat dan RS Al-Huda dr Mustahar. “Kita silaturrahmi dengan Bupati Anas untuk meminta dukungan melanjutkan acara serupa,” katanya. Dalam kegiatan berikutnya, Faida berniat untuk mengembangkan sinergi. Jika sinergi operasi bisa diperluas, maka jumlah penderita bibir sumbing akan terus berkurang. “Kita punya mimpi agar lima kabupaten ini bebas dari bibir sumbing,” pungkasnya. (radar)