Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tegaskan sebagai Mitra Polisi, Bukan Musuh Polisi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Miftahul Hadi, Admin Grup Info Cegatan Banyuwangi

INFO Cegatan Banyuwangi (ICB), mendengar namanya pasti sebagian besar orang beranggapan informasi yang disampaikan tidak jauh  dari informasi mengenai operasi lalu lintas  (cegatan) yang dilakukan polisi. Komunitas ICB itu mulai ada sejak tahun  2014.

Dan saat ini, anggota akun FB itu jumlahnya 6.000 orang lebih. Penggagas ide itu kalangan muda dengan salah satu admin, Miftahul Hadi, 31, warga RT 1, RW 5, Dusun Krajan, Desa Tamansari, Kecamatan Tegalsari.  Awal pembentukan akun FB ICB itu bermula  saat tetangganya terjaring operasi lalu lintas di daerah Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng.  Saat itu, tetangganya ditilang karena tidak  mengenakan helm.

“Tetangga ditilang karena tidak pakai helm,” kata Miftahul Hadi. Dari kejadian itu, Hadi bersama dua temannya berpikir jika kesadaran masyarakat dalam berkendara, memang memerlukan dorongan, salah satu bentuknya informasi. Dengan  demikian, warga bisa menyiapkan diri sebelum  berkendara, yakni dengan memakai semua kelengkapan, bukan malah menghindari.

“Informasi cegatan itu mestinya disikapi dengan persiapan, bukan dihindari,” ucapnya. Selama ini masih ada yang mengartikan jika ICB dibuat agar warga bisa menghindar ketika ada operasi lalu lintas. Padahal, semangat  yang ingin diusung itu bisa menyiapkan kelengkapan, tanpa harus merasa was-was saat ada  operasi di jalan raya.

“Ya ada yang bilang katanya grup ini musuhnya polisi, itu salah kaprah,  grup ini mitra polisi,” jelasnya. Setelah berjalannya waktu, jumlah anggota bertambah. Dari setiap anggota, juga saling berbagi informasi. Dengan banyaknya anggota,  dia mengaku secara tidak langsung ikut membantu kepolisian melakukan sosialisasi.

“Info pembayaran SIM juga dibagikan, kita  membantu aparat dengan cara kita,” ucapnya. Selama mengelola grup ini, Hadi mengaku tidak pernah mengalami kendala berarti. Dalam melakukan operasional, bersama dua admin lainnya, M Nur Irfan Faiz dan Achmad Fuad  Rifai, pengelolaan tersebut dilakukan secara santai. Hanya saja, anggota grup terkadang menanyakan identitas admin grup.

“Beberapa kali ada yang tanya, ini yang kelola polisi atau sipil?” jelasnya. ICB sendiri merupakan satu dari beberapa group yang dikelola. Berbeda dengan grup lain yang lebih bersifat komersial, Hadi sejak awal berkomitmen grup yang dibuat ini lebih  memprioritaskan pada informasi cegatan dan  lalu lintas.

Sedikit berbeda dengan model mengelola grup atau akun FB bisnis yang  ditangani. Di ICB ini, dia memberlakukan tidak ada postingan soal pemasaran iklan atau  usaha. “Tujuannya sederhana, hanya mengedukasi warga biar sadar berkendara yang aman, bukan jualan,” jelasnya.

Admin lainnya, M. Nur Irfan Faiz, 22, yang   kini tengah belajar di Jogjakarta mengungkapkan, munculnya grup ini terinspirasi dari grup  Info Cegatan Jogja yang sudah eksis sejak  lama. Jika dibandingkan dengan grup ICJ  yang menjadi rujukan, ICB memang masih perlu   banyak inovasi.

Salah satunya dengan melakukan kopdar atau pertemuan dengan para anggota yang dihadiri pihak polisi. Itu untuk kepentingan  sosialisasi dan saling kenal. “Semoga sama dengan yang di Jogja, ada kopdar dan ada  bapak dan ibu polisi yang hadir, kita mitra,” ucapnya melalui telepon. (radar)