BANYUWANGI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi hingga kemarin (26/6) sudah merampungkan pelipatan
surat suara pemilu presiden dan wakil presiden sebanyak 502 ribu lembar dari total 1.278.360 lembar surat suara. Selama tiga hari proses pelipatan berlangsung, KPU menemukan sekitar 278 lembar surat suara rusak dan tidak layak pakai. Pada hari pertama pelipatan lusa lalu, KPU menemukansekitar 50 lembar surat suara rusak. Hingga hari ketiga kemarin (27/6) total surat suara rusak mencapai 278 lembar.
Kerusakan surat suara bervariasi; sobek, gradasi warna tidak sesuai, dan misprint atau salah cetak. “Kerusakan paling banyak adalah sobek. Kami juga menemukan surat suara yang gradasi warnanya tidak merah, yakni orange atau hampir kuning. Itu kami kategorikan surat suara rusak,” kata Komisioner KPU Divisi Logistik, Dwi Anggraeni. Dwi Anggraeni mengatakan, KPU menargetkan pelipatan dan sortir surat suara selesai dalam waktu empat hari. Agar selesai sesuai target, KPU menetapkan jam kerja mulai 07.00 hingga 22.00.
“Pekerja mulai masuk kerja pukul 7.00 dan pulang pukul 22.00,” ungkap Dwi. Walau dalam tiga hari pelipatan KPU menemukan 278 lembar surat suara rusak, Dwi berharap kerusakan itu tidak melebihi surat suara cadangan, yakni 1.000 lembar. Kalau surat suara yang rusak melebihi jumlah surat cadangan, pihaknya masih ada waktu meminta ganti kepada KPU Jatim dan KPU pusat. Sebagian logistik pilpres yang dalam proses distribusi adalah kotak dan bilik suara. Logistik lain, seperti alat tulis kantor (ATK); seperti karet gelang, tas plastik besar dan kecil, bolpoin, spidol besar, dan lem, akan didistribusikan mulai Senin mendatang. (radar)
