Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tenda Pengungsian Tidak Efektif

PENGAMATAN VISUAL: Samsul Ma’arif dipandu Hendrasto saat meneropong Gunung Raung di Pos Pengamatan Gunung Raung Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PENGAMATAN VISUAL: Samsul Ma’arif dipandu Hendrasto saat meneropong Gunung Raung di Pos Pengamatan Gunung Raung Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.

SONGGON – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Brigjen (Purn) Samsul Ma’arif, mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, kemarin.

Kedatangan Mantan Kapuspen ABRI era Jenderal Wiranto tahun 1998 itu sekaligus memberikan bantuan logistik. Dia juga minta Pemkab Banyuwangi meninjau ulang lokasi pengungsian. Samsul menganggap penggunaan tenda tidak efektif.

‘’Walaupun itu masih sementara, tapi menurut saya tenda bukanlah pilihan,” katanya. Dia mencontohkan, saat Gunung Kelud, Blitar, meletus beberapa tahun lalu juga disiapkan tenda penampungan untuk dua ribu pengungsi. ‘’Tetapi, faktanya hanya sekitar 79 orang yang menempatinya. Sebelum kedatangan Presiden SBY, tambah dua orang, jadi cuma 81 orang,” ungkap Samsul.

Jika menggunakan tenda, lanjut Samsul, yang kuat bertahan cuma aparat. Para pengungsi tidak akan bisa bertahan lama hingga beberapa hari. “Paling lama bertahan tiga hari saja. Karena tenda di lapangan itu panas,” paparnya saat menyampaikan sambutan di hadapan forum pimpinan daerah (forpimda) dan pejabat desa di Balai Desa Sumberarum kemarin.

Lebih baik, lokasi pengungsian berada di tempat-tempat permukiman warga atau tempat ibadah, misalnya teras rumah warga dan masjid. ‘’Tapi, jangan di gedung-gedung sekolah. Nanti justru mengganggu. Agar anak-anak bisa tetap sekolah,’’ jelas pria asal Kediri itu. Meski begitu, imbauan tidak menggunakan gedung sekolah juga tidak mutlak. Jika penggunaan gedung sekolah itu tidak berlangsung berhari-hari, maka diperbolehkan.

“Kalau cuma sehari dua hari pakai gedung sekolah nggak apa-apa,’’ jelasnya. Dia juga mengaku sudah mengetahui kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) Banyuwangi jika sewaktu-waktu Raung meletus. ‘’Pelaksanaan dan persiapan pemerintah sudah bagus. Jika nanti gunung meletus, pemerintah dan warga sudah siap. Walau begitu, kita semua tidak perlu merasakan Gunung Raung terus meraung-raung,” katanya disambut ger-geran.

Dalam kesempatan itu, Samsul memberikan bantuan makanan cepat saji kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Serah-terima bantuan logistik itu disaksikan ketua BPBD Jawa Timur dan relawan Tagana dan FPBI. ‘’Bila gunung tidak meletus, biar logistik itu digunakan untuk latihan,” paparnya. Dia meminta masyarakat mengikuti petunjuk pemerintah setempat.

Jika nanti benar-benar diharuskan mengungsi, warga harus tunduk terhadap arahan pemerintah. “Itu demi kepentingan dan keselamatan,’’ tandasnya. Sementara itu, Bupati Anas mengatakan, jika Raung meletus maka 83 ribu jiwa bisa terkena dampak langsung bencana alam tersebut. Puluhan ribu jiwa itu tersebar di enam kecamatan di Banyuwangi. ‘’Persisnya 83.182 jiwa. Itu terdiri atas ring satu dan ring  dua,” jelasnya. (radar)