Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Terbiasa Wudu, Baca Selawat, dan Puasa Senin-Kamis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

terbviasaSaudara kembar Farah Hurun’in dan Farah Qurrota A’yun adalah penerima penghargaan sebagai juara 2 dan 3 try out tingkat SMP Se-Banyuwangi yang digelar Jawa Pos Radar Banyuwangi. Kedua siswi SMP Bustanul Makmur Genteng itu punya kebiasaan menarik. Seperti apa?

CUACA pagi menjelang siang itu cu kup bersahabat. Tidak ada hujan di sekitar kota Genteng. Dengan cu aca cukup bersahabat itu, saya pun memutuskan mendatangi SMP Bus tanul Makmur Genteng. Kedatangan saya tampaknya sudah di ketahui pihak sekolah. Seorang sat pam dan guru menyambut keda tangan koran ini dengan santun. ‘’Mari silakan masuk. Sudah sejak tadi ditunggu,” ujar Fiki Fendi, satpam sekolah itu. Satpam tersebut mendampingi saya menuju ruang kepala sekolah (kasek) Alfi an.

Dua orang siswa yang berkerudung yang sebelumnya duduk berdampingan di sofa lekas berdiri menyambut uluran tangan koran ini. ‘’Maaf, bapak kepala sekolah ma sih rapat di kantor kecamatan. Mong go (silakan, red) kalau mau wa wancara,” tuturnya. Dua kakak-adik itu tampak grogi saat berhadapan dengan wartawan koran ini. Satu anak tampak malu saat ditanya seputar prestasi yang pernah diraih Sang kakak, Farah Hurun’in, pun dija dikan juru bicara (jubir). Mereka didampingi guru pembimbing.

Dalam kesempatan yang ceria itu, saudara kembar itu awalnya enggan berterus terang mengenai prestasi yang pernah diraih.  namun, akhirnya kedua putri pasangan suami istri (pasutri) Harjito, 46, dan Rohmatul Udzma, 41, itu mau berterus terang. Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, sis wi kembar asal Dusun Tlogosari, Desa Jam bewangi, Kecamatan Sempu, itu me rasa tidak punya kiat khusus dalam meng hadapi ujian. Hanya, mereka selalu mem biasakan diri selalu suci.

‘’Maaf, saya mau ke belakang dulu sebentar saja. Saya mau berwudu,” kata Hurun’in, lalu keluar ruang bersama adiknya. Usai menunggu sekitar lima menit, kedua kakak-beradik kelahiran Banyuwangi 6 Oktober 1998 itu kembali masuk. Paras wa jah dua saudara itu tampak bersih. ‘’Orang tua saya mengajari kami agar se lalu berwudu kalau batal. Ibu juga selalu ber pesan agar terus berselawat,” terang Hu run’in.

Meski memiliki kesamaan, kedua sau dara kembar tersebut juga mempunyai perbedaan. Sang adik sudah membiasakan diri menjalankan ibadah puasa dua hari selama se pekan. ‘’Mulai SD kelas VI, saya puasa Se nin-Kamis. Makanya saya kelihatan agak kurus,” kata Qurrota A’yun. Selama ini, saudara kembar itu tidak ingin le pas satu sama lain. Sejak sekolah SD Hingga SMP terus dilakoni bersama-sama.

Meski begitu, mereka berbeda ruang kelas saat duduk di bangku kelas IX. “Saya suka matematika, dan adik suka Biologi,” terang sang kakak. Hurun’in mengungkapkan, dirinya me mang suka matematika sejak SD. Berbeda dengan sang adik, pelajaran biologi mulai di sukai saat kelas IX. ‘’Adik suka semua pe lajaran, tapi mulai kelas IX suka biologi,” te rangnya. Kedua saudara kembar itu mengaku bang ga atas prestasi mereka selama ini. Ter masuk, prestasi sebagai juara II dan III try out yang digagas Jawa Pos Radar Ba nyuwangi. ‘’Kita berdua bersyukur karena dapat hasil yang baik.

Terima kasih ha diahnya,” terang sang kakak. Kedua saudara kembar itu heran saat melihat hasil try out mereka. Betapa tidak, nilai empat materi yang diujikan sama persis. ‘’Padahal, kita beda kelas. Gak tahu kok ha silnya sama,’’ ujarnya sambil menyebut hasil bahasa Inggris 9,6; matematika, 8,8; bahasa Indonesia, 8,6; dan IPA, 8,4. Meski mendapatkan hasil positif, mereka tidak jumawa. Atas prestasi tersebut, mereka bertekad memberikan yang terbaik demi membahagiakan orang tua dan mengangkat nama baik sekolah.

‘’Kalau sudah lulus, kita berdua mau melanjutkan sekolah di MAN Insani Cendikia, Tangerang, Banten,” terang Hurun’in. Sepanjang 2013 ini, kedua saudara kembar tersebut berulang kali menyabet prestasi di berbagai ajang, baik yang digelar di tingkat kabupaten maupun di tingkat Ka residenan Besuki. ‘’Adik saya dapat sembilan juara, dan saya dapat enam. Saya minta doanya ya,” harap Hurun’in. (radar)