Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Terkesan Lihat Anas Jadi Salesman

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Hatta Ali bersama Bupati Anas di ruang tunggu bandara Blimbingsari, kemarin.

BANYUWANGI – Kunjungan kerja selama tiga hari di Banyuwangi benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi ketua dan para hakim di jajaran Mahkamah Agung (MA) RI.

Bukan hanya terkesima keindahan alam Bumi Blambangan, mereka juga mengaku mendapat banyak impirasi dari daerah berjuluk The Sunrise of Java ini. Diwawancarai eksklusif wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di Bandara Blimbingsari kemarin (26/7), Ketua MA. Hatta Ali, mengaku sangat senang berada di Banyuwangi.

Alasan pertama, selama berada di Banyuwangi, pihaknya bisa melaksanakan tugas kedinasan dengan baik. Tugas kedinasan yang dimaksud adalah pemberian akreditasi penjaminan mutu kepada 17  PT dan 100 PN yang berprestasi serta pembinaan kepada jajaran pengadilan se-Jatim.

Alasan kedua, imbuh Hatta Ali, dirinya senang berada di Banyuwangi setelah melihat bangunan-bangunan di Banyuwangi termasuk Bandara Blimbingsari-sangat ramah lingkungan. “ini jarang kita temui di Indonesia. Dengan bangunan yang ramah lingkungan, otomatis mengurangi biaya operasional dan perawatan. Sebab, tidak perlu tenaga listrik yang terlalu banyak. Pakai AC alam. Bandaranya sangat nyaman,” pujinya.

Saat berada di Banyuwangi sejak Senin (24/7) hingga kemarin, Hatta bersama para hakim agung sempat berkunjung ke sejumlah tempat. Pada Selasa pagi (25/6), mereka melaksanakan olahraga pagi di kawasan lereng Gunung Ijen, tepatnya di daerah Jambu, Kecamatan Licin.

Selasa siang mereka mengunjungi penangkaran terumbu karang yakni dikawasan Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo. Sedangkan Selasa malam, Hatta Ali dan para hakim agung menikmati kopi di Sangar Genjah Arum, Desa Kemiren, Kecamatan Glagah.

“Kopi Banyuwangi istimewa. Kami sudah mencoba di beberapa tempat. Salah satunya di sanggar Genjah Arum. Kopinya nikmat. Bahkan, beberapa di antara kami yang sehari-hari tidak minum kopi pun, tertarik untuk merasakan bagaimana nikmatnya kopi Banyuwangi,” kata Hatta.

Pernyataan senada dilontarkan salah satu hakim agung, Artidjo Alkostar. Menurut dia, sebagai daerah yang tengah berkembang, Banyuwangi sangat prospektif. Kabupaten terluas di Jawa ini memiliki sumber daya alam yang sangat besar.

Banyuwangi memiliki gunung, pantai, serta lahan pertanian yang sangat subur. Bukan itu saja, dari perspektif peradaban, Banyuwangi memiliki bagus sekali,” kata dia. Kekayaan sumber daya alam serta kekayaan seni-budaya itu semakin komplet dengan inovasi- inovasi pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Anas. Dia mengaku mengetahui ada banyak pembaruan di Banyuwangi.

“Itu kekuatannya. Tidak semua daerah memiliki memiliki tiga komponen tersebut, yakni sumber daya alam, sumber daya budaya, dan kepemimpinan yang inovatif. Ini bagus sekali,” pungkasnya. (radar)