PADA Porprov Jatim edisi perdana, cabang bola voli Banyuwangi benarbenar luar biasa. Bagaimana tidak, tim bola voli putra-putri Banyuwangi sukses meraih medali emas. Sejak saat itu, cabang bola voli diperhitungkan dan bak raja di level Jatim. Prestasi itu memang menurun pada edisi berikutnya. Sebab, kontingen lain benar-benar sudah siap untuk menghadang laju tim bola voli Banyuwangi. Hasilnya, tim bola voli putra Banyuwangi kandas di babak delapan besar.
Namun demikian, pada edisi 2009 itu,tim bola voli putri Banyuwangi tetap tidak terbendung dan berhasil meraih medali emas. Dengan demikian, tim bola voli putri juara dua edisi terakhir. Sebaliknya, tim bola voli putra Banyuwangi menorehkan catatan apik pada edisi ketiga tahun 2011. Dalam ajang yang digeber di Kediri itu, tim bola voli putra Banyuwangi menebus kegagalan edisi sebelumnya dengan merebut juara dan berhak mendapatkan medali emas.
Meski meraih medali emas, tapi cabang bola voli Banyuwangi gagal membantu kontingen Banyuwangi masuk nominasi lima besar. Meskipun, ada peningkatan dari pada prestasi yang ditorehkan edisi 2009 yang terperosok di posisi 24 dari 38 kontingen se-Jatim. Yang pasti, perjuangan tim saat itu layak diacungi jempol. Sebab, para atlet benar-benar kompak dan tampil habis-habisan. ‘’Anakanak memang pantang menyerah,’’ ungkap pelatih tim bola voli putra Banyuwangi, Bambang, kemarin.
Dia menjelaskan, jika persaingan antar kontingen waktu itu sangat ketat. Setidaknya, lawan telah mempelajari kekuatan Banyuwangi. Selain itu, terang dia, pembinaan di berbagai daerah memang merata. ‘’Sejak kita berhasil mengawinkan medali emas, kontingen lain mulai bergerak,’’ katanya. Meski begitu, kontingen lain, termasuk Surabaya tetap mencatat jika cabang bola voli Banyuwangi tetap masuk unggulan. Sebab, prestasinya sudah jelas. ‘’Untung, tim putra tetap jadi yang terbaik. Meski lawan kuat-kuat, tapi anak anak berhasil menang dengan penuh kepercayaan tinggi,’’ tukasnya. (radar)
