Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Terpilih Terapkan Smart City

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Menkominfo datang langsung untuk meresmikan program Smart Kampung Banyuwangi didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi terpilih menjadi satu dari 25 kabupaten/kota di Indonesia yang dipilih oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk didampingi dalam penerapan konsep “Smart City”.

Ke-25 daerah itu dipilih dari hasil seleksi yang melibatkan Kemenkominfo, Kementerian Dalam Negeri, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Para kepala daerah dari 25 kabupaten/kota itu menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menkominfo Rudiantara di Makassar, Senin lalu (22/5), sekaligus untuk memulai Gerakan Menuju 100 Smart City sebagai pengembangan dari 25 daerah yang telah dipilih.

“Kami bersyukur Banyuwangi bisa terpilih dalam jajaran 25 kabupaten/kota. Ini kehormatan bagi Banyuwangi,” ujar Bupati Abdullah Azwar Anas. Banyuwangi telah mengembangkan Smart Kampung secara bertahap sejak 2016.

Smart Kampung saat itu juga diresmikan langsung oleh Menkominfo Rudiantara. Program itu memadukan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Kegiatan ekonomi produktif, kegiatan ekonomi kreatif, peningkatan pendidikan-kesehatan, dan upaya pengentasan kemiskinan.

Program smart kampung kami gagas salah satunya untuk mendekatkan pelayanan publik hingga ke level desa. Infrastruktur teknologi tidak hanya dikota besar saja, karena justru wilayah Indonesia didominasi oleh desa- desa yang lokasinya jauh dan terpencil.

“Smart Kampung Banyuwangi telah menjangkau hingga desa-desa yang jauh seperti desa yang ada di Purwoharjo, Pesanggaran, Wongsorejo, Glenmore,  Muncar,” terang Bupati yang berusia 43 tahun itu.

Dari 189 desa yang ada di Banyuwangi, sampai saat ini sudah ada 80 desa yang menjalankan Smart Kampung. Targetnya semua desa telah menjalankan progam ini hingga awal 2018.

Sejumlah urusan kependudukan, seperti surat pernyataan miskin (SPM) untuk mendapatkan layanan kesehatan secara gratis, bisa diselesaikan dengan Smart Kampung. (radar)