Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tersanjung Suporter, Anggap Layak Promosi ISL

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tersanjungBeberapa pemain luar daerah ikut memperkuat Persewangi pada kompetisi Divisi Utama 2012-2013 lalu. Berikut sepenggal kesan pemain luar daerah terhadap sepak bola Banyuwangi.

KIPRAH Persewangi dalam mengarungi kompetisi kasta kedua liga Indonesia musim lalu cukup apik. Meski sebagai tim promosi dari divisi I setahun sebelumnya, skuad besutan Bagong Iswahyudi itu tampil oke. Akhirnya, tim kebanggaan warga Bumi Blambangan itu bisa bertahan pada musim berikutnya. Persewangi sebenarnya tidak muluk- muluk saat promosi ke ISL kala itu. Mengingat, Stadion Diponegoro masih belum memiliki fasilitas pendukung. Sekelas ISL, stadion harus memiliki lampu penerangan, sehingga bisa digunakan pada malam hari.

Skuad Persewangi kala itu memang diisi pemain-pemain profesional yang sudah malang-melintang di persepakbolaan tanah air. Deretan pemain asing juga memilih bergabung ke tim yang identik dengan jersey merah-hitam itu. Selama satu musim membela Persewangi, banyak pengalaman yang dirasakan sejumlah pemain, termasuk para pemain luar daerah. Menurut mereka, dukungan suporter yang luar biasa bisa menambah energi di setiap pertandingan kandang.

Buktinya, Persewangi hanya sekali kalah tipis selama menjalani laga home . Sisanya, Zainal Ikhwan dkk tampil ciamik. Persewangi mampu mengoptimalkan dukungan ribuan suporter yang memadati stadion dengan hasil maksimal. Dari enam kali laga home, tiga kali Persewangi menang, dua laga berakhir imbang, dan hanya sekali kalah tipis. Rekor itu membuktikan bahwa suntikan suporter membuat semangat dan mental pemain makin menggila.

Salah satu pilar Persewangi musim lalu, Febrian Sofi andi, tersanjung dengan dukungan suporter Persewangi. Pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan itu memuji ribuan penonton Persewangi. ‘’Dukungan suporter luar biasa,” kata mantan pemain Persiwa Wamena itu kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dukungan suporter semacam itu tidak dirasakan saat membela Persiwa Wamena sebelum memperkuat Persewangi.

Namun demikian, dukungan suporter harus ditunjang dengan manajemen yang baik. ‘’Kemajuan Persewangi tergantung pengurus,” kata lelaki asal Bondowoso itu. Dengan dukungan suporter yang luar biasa itu, jelas Febri, Persewangi memang sudah layak promosi ke ISL. Namun, faktor fi nansial yang membuat Persewangi gagal memenuhi ambisi besar itu. ‘’Putaran kedua mainnya kurang greget.  Beda dengan putaran pertama,’’ terangnya.

Menurut Febri, kondisi geografi s dan kekayaan kabupaten berjuluk Sun Rise of Java ini juga cukup melimpah. ‘’Masak kalah dengan Wamena. Saya kira Persewangi layak masuk ISL,’’ terang pria yang juga berhasrat ingin bergabung bersama Persewangi di musim depan itu. Pengalaman hampir sama dialami Slamet Sampurno, pemain Persewangi musim lalu. Lelaki yang akrab disapa Sampur itu mengatakan, awalnya Persewangi solid dan memiliki target tinggi. Tetapi, masalah finansial yang menghampiri pemain membuat semangat mereka kendur.

’Padahal, Persewangi bisa juara,” katanya. Menurut Sampur, tim kebanggaan warga Banyuwangi tersebut harus didukung penuh pemerintah daerah. Sebab, sepak bola akan maju jika mendapat sokongan pemerintah daerah. ‘’Suporternya sudah mantap sekali. Banyuwangi sepak-bolanya sudah mulai maju,” ujar mantan pemain Persik Kediri itu. Pemain yang berposisi sebagai bek itu masih mempunyai hasrat kembali memperkuat Persewangi musim depan. Asal ada jaminan yang oke dari pengurus Persewangi. ‘’Saya pikir-pikir dulu. Nanti dilihat dulu perkembangannya,” kata mantan punggawa Persiba Balikpapan itu. (radar)