Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tetap Semarak Tanpa Tenda

DIGODA: Badut lucu menyapa bocah-bocah di areal car free day.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DIGODA: Badut lucu menyapa bocah-bocah di areal car free day.

BANYUWANGI – Gelaran Car Free Day Ceria yang dipusatkan di jalan A Yani Banyuwangi semakin diminati masyarakat. Seperti biasa, tepat pukul 06.00, ratusan warga melakukan senam bersama tepat di kantor Pemkab Banyuwangi. Usai senam pagi, warga dihibur dengan berbagai game yang berhadiah door prize menarik dari Jawa Pos Radar Banyuwangi.

Game ini dipandu oleh dua presenter dari radio Vis FM Banyuwangi. Tidak seperti pelaksanaan sepekan sebelumnya yang dibanjiri pejabat pemkab, pada even Car Free Day Ceria kali ini pejabat yang hadir hanya segelintir. Beberapa instansi yang sebelumnya sudah berkomitmen membuka stan di sekitar pelaksanaan car free day, ternyata kemarin tidak direalisasikan.

Bahkan, tenda untuk stan kuliner yang sempat dijanjikan pemkab juga tidak terpasang. Akibatnya, pengelola stan kuliner yang berasal dari tiga kelurahan di Kecamatan Banyuwangi, yakni Kelurahan Pakis, Kertosari, dan Singotrunan, terpaksa berjualan secara lesehan kemarin. Meski demikian, hal itu tampaknya sama sekali tidak mempengaruhi minat warga untuk datang dan menikmati keceriaan bersama di ajang car free day.

Even yang didukung beberapa mitra kerja Jawa Pos Radar Banyuwangi, seperti RS Yasmin, Panorama Photo, UD Sumber Urip Jajag, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), semakin “hidup” berkat kehadiran perkumpulan Jebeng-Thulik Banyuwangi. Para duta wisata Bumi Blambangan itu tampak asyik bermain selodor di tengah jalan raya yang sejak pukul 06.00 sampai pukul 09.00 kemarin.

“Kami berusaha ingin mengingatkan kembali bahwa Banyuwangi kaya akan permainan tradisional,” ujar seorang perwakilan Jebeng-Thulik. Yang menarik, kemarin warga bisa menukarkan sampah organik dengan pupuk kompos di stan milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan Banyuwangi. “Kami menyiapkan 30 kantong pupuk dengan berat masing- masing 2,5 kilogram (kg).

Bagi warga yang memiliki sampah organik, bisa menukarkannya di stan kami. Dan, di hari-hari biasa, penukaran sampah dengan pupuk bisa dilakukan di masing-masing rumah kompos yang ada di Banyuwangi,” ujar Mashudi, salah satu petugas stan tersebut.(radar)