Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Tidak Terima Ditegur, Tebas dengan Golok

Pelaku diamankan petugas usai menyerang korban kemarin(31-8).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Pelaku diamankan petugas usai menyerang korban kemarin(31-8).

SONGGON-Gara-gara ditegur telah menginjak tanaman sayuran, Misnadin, 65, warga Dusun  Krajan, RT 7, RW 2, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, seperti kesetanan kemarin pagi (31/8). Kakek itu langsung memburu Marsidi, 78, dan membacok dengan golok yang dibawa.

Untungnya, Marsidi asal Dusun Sragi Tengah, Desa Sragi, Kecamatan Songgon yang hanya menegur Misnadin agar tidak menginjak tanamannya itu, berhasil menangkis serangan tersebut.

Warga juga segera datang dan  melerai pertarungan kedua kakek itu. Akibat serangan itu, Marsidi mengalami luka bacok di tangan kiri dan luka di pelipis. Oleh warga, korban dibawa ke Puskesmas Songgon. Sedang pelaku, diserahkan ke polsek untuk diproses  hukum.

“Keduanya sempat berebut golok,” cetus Ernawati, warga Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Aksi pembacokan yang dilakukan Misnadin itu terjadi sekitar pukul 07.00. Saat itu, tersangka  berjalan menuju lokasi sejumlah  kebun untuk mencari buah kelapa  yang jatuh. Saat berjalan itu,  melintas di kebun milik Marsidi yang ditanami sayuran.

“Pak  Marsidi menegur untuk tidak menginjak tanaman sayurannya,” terangnya. Rupanya tersangka tidak terima di tegur itu. Dengan emosi mengacungkan goloknya ke arah Marsidi. Bukan hanya itu, kakek itu berjalan mendekati korban dan langsung membacok. Beruntung,korban sigap dan menangkis  serangan itu.

“Ada orang berkelahi, saya langsung teriak minta tolong,” terangnya.  Ada teriakan itu warga segera berdatangan. Kedua kakek yang berkelahi dilerai. Marsidi yang  mengalami luka di bagian tangan  kiri dan pelipis, oleh warga dilarikan ke Puskesmas Songgon. Sedang Misnadin diserahkan ke  polsek.

“Lukanya tidak parah, setelah menjalani perawatan juga bisa pulang,” cetusnya. Kapolsek Songgon, AKP Suwanto Barri melalui penyidik, Bripka Efendi, mengatakan aksi pembacokan itu diduga karena salah paham.

“Kita akan lakukan tespsikologis pada pelaku,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.Tes psikologis ini perlu dilakukan untuk melihat kejiwaan pelaku. Sebab dalam perkara ini sebenarnya masalah sepele, tapi pelaku sampai membacok korban.

“Jika memang ada kelainan jiwa,pelaku akan kita pulangkan pada keluarganya,” ujarnya.(radar)