Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tiga Pemain Persewangi Pilih Hengkang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tigaBANYUWANGI – Rentetan masalah masih terus menerpa Persewangi. Setelah sejumlah pengurus Th e Lasblang, julukan Persewangi, pecah kongsi menyusul terbentuknya manajemen tanpa pembahasan, kini persoalan datang dari pemain. Sebagaimana diketahui, sejumlah pengurus Merah-Hitam mengancam mundur dari struktural. Hal itu berkaitan dengan keputusan sepihak terbentuknya manajer tim dan asisten manajer.

Ketua Persewangi, Hari Wijaya, secara mengejutkan merangkap jabatan menjadi manajer. Andik Purwanto selaku sekretaris Persewangi diplot mendampingi Hari Wijaya sebagai asisten manajer. Khusus Andik Purwanto, dia turun dari posisi sebelumnya. Pria asal Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, itu musim lalu menjadi manajer Persewangi. Hingga kemarin (13/3) persoalan tersebut masih kencang berembus.

Situasi tersebut jelas sangat berdampak buruk terhadapperjalanan Persewangi musim ini. Mengingat, kompetisi divisi utama tinggal sebulan, yaitu ditabuh 15 April 2014 mendatang. Polemik itu yang membuat para pemain terancam kocar-kacir. Bahkan, sejumlah pemain sudah memutuskan hengkang. Padahal, mereka yang memutuskan angkat koper itu sudah teken kontrak dengan Persewangi satu musim ke depan. Tercatat ada tiga pemain yang memutuskan berlabuh ke klub lain.

Dua di antaranya bergabung dengan klub tetangga, Persid Jember. Mereka adalah Iwan Sampurno dan Yanu Mahendra. Satu pemain lain memilih terbang ke Bali dan bergabung ke PS Badung, Bali. Dia adalah Khusedya Hari Yudo. Hengkangnya sejumlah pemain tersebut jelas sangat merugikan Persewangi. Apalagi, salah satu dari mereka, yaitu Iwan Sampurno, tampil ciamik di lini tengah saat menghadapi timnas U-19 di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, pada 3Maret 2014 lalu.

Ada beberapa alasan yang membuat ketiga pemain tersebut memilih meninggalkan Persewangi. Namun, setidaknya keputusan mereka dianggap merupakan keputusan terbaik. Bergabung ke Persid Jember memang tidak bisa ditolak bagi Iwan dan Yanu. Mengingat, Persid Jember lebih menjanjikan. Sebab, saat ini klub tersebut ditangani langsung keluarga Bupati Jember, MZA Djalal. ‘’Dulu saya gabung ke Persewangi karena Persid dipegang orang Bondowoso, dan kita ada kesempatan main di luar.

Tapi dalam perkembangannya, orang tersebut tidak mampu dan diambil alih oleh pemerintah melalui anak bupati langsung,’’ beber Yanu Dia mengaku kembali bergabung ke Persid Jember atas dasar perintah atasan di tempatnya be kerja. Sejauh ini, dia memang be kerja di perusahaan daerah milik Pemkab Jember. ‘’Saya di perintahkan langsung dari big bos kantor, jadi saya nggak bisa menolak,’’ tandasnya. Perlu dicatat, gaji yang di terima dua pemain tersebut jauh lebih kecil dibandingkan saat kontrak bersama Persewangi.

Hanya saja, kedua pemain tersebut tercatat sebagai karyawan di salah satu perusahaan asli milik Pemkab Jember. ‘’Semoga teman-teman di Persewangi sukses,” harap Yanu. Sementara itu, Khusedya Hari Yudo memilih terbang ke Bali untuk memperkuat PS Badung. Bergabungnya dia ke klub Divisi I itu karena sudah teken kontrak dua musim. ‘’Kontrak saya belum habis dari musim lalu sampai sekarang,’’ kata Yudo, pemain gelandang itu. (radar)