Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tim Juri Festival Jeding Rijig Mulai Gerilya Sekolah

Tim juri Jeding Rijig saat melihat langsung kondisi toilet salah satu peserta tingkat sekolah.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Tim juri Jeding Rijig saat melihat langsung kondisi toilet salah satu peserta tingkat sekolah.

BANYUWANGI – Setelah di-launching awal tahun lalu, Festival Jeding Rijig atau toilet bersih mulai dilakukan penilaian. Tim juri dari kabupaten ini mulai bergerak Senin kemarin (16/10). Ada beberapa sasaran penilaian. Diantaranya individu, rumah tangga, sarana pendidikan, sarana ibadah, sarana perkantoran, fasilitas umum, dan perbankan kantor BUMN.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Husnul Chotimah mengatakan, kriteria penilaian toilet bersih ini di antaranya ada kloset/WC untuk pria dan wanita, wastafel/tempat cuci tangan, sabun, cermin, tisu, pengharum ruangan, tempat air dan gayung, tempat sampah, gantungan barang, penerangan, air mengalir sempurna, ventilasi baik secara keseluruhan, saluran pembuangan, dan ada petugas kebersihan.

“Ini adalah salah satu poin penilaian dari tim juri kabupaten yang terjun langsung untuk melihat dari dekat toilet yang ikut dilombakan,” ujar Husnul kemarin (16/10).

Husnul mengatakan, Festival Jeding Rijig ini juga sekaligus untuk meningkatkan kualitas infrastruktur penunjang atau amenitas pariwisata di Bumi Blambangan. Sejak diluncurkan, festival ini mampu meningkatkan pengelolaan toilet, khususnya toilet publik. Alhasil, daerah berjuluk The Sunrise of Java ini terlihat lebih bersih dan terawat.

Dalam sebuah kesempatan, Bupati Abdullah Azwar Anas menjelaskan, 70 persen toilet di Banyuwangi kini lebih terkelola dan terjaga, baik soal kebersihan maupun pembuangannya. Harapannya, 30 persen sisanya akan tercover lewat pelaksanaan Festival Toilet Bersih tahun ini.

“Festival toilet bersih ini juga merupakan gerakan pengembangan wisata dengan spirit humanisme. Karena toilet bersih mencerminkan kepribadian masyarakat, merepresentasikan iman dan meningkatkan kesehatan,” ujar Bupati Anas.(radar)