Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tingkat Kesulitan Lebih Tinggi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

asulitHari Ini 17.461 Siswa Serentak Ikuti UN

BANYUWANGI – Hari ini siswa tingkat SMA/sederajat serentak mengikuti ujian Nasionlal (UN). Tahun ini total pesertanya mencapai 16.692 siswa untuk ujian nasional berbasis paper base test (PBT). Sedangkan yang memakai sistem online (computer base test/CBT) ada 769 peserta, yakni dari SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi dan SMKN 1 Banyuwangi.

Sehingga, total peserta UN mencapai 17.46l siswa. Meski peraturan tidak memasukkan UN sebagai pertimbangan kelulusan, persiapan UN tetap dilakukan cukup matang. Keinginan sekolah agar siswa tetap mendapatkan nilai maksimal, membuat para siswa pun harus serius agar bisa memperoleh hasil terbaik.

Hal tersebut juga bisa dilihat dari kondisi kota Banyuwangi yang sedikit lebih lengang pada Minggu (12/4) kemarin. Padahal biasanya anak-anak seumuran kelas Xll SMA banyak memenuhi sudut kota. Vavie Rihmahtillah, 18, siswi kelas XII SMAN 1 Rogojampi mengaku sejak Sabtu (11/4) memilih memfokuskan diri dengan belajar di rumahnya.

Padahal biasanya remaja putri ini tidak pernah melewatkan hari Minggu untuk bermain bersama teman-temannya. Kali ini dirinya memilih untuk tidak pergi kemana-mana demi menyiapkan diri untuk menghadapi UN.

Meski UN sudah dikatakan tidak mempengaruhi kelulusan, Vavie menganggap UN tetap mempengaruhi kemudahan dalam menempuh pendidikan lanjutan nanti. “Nilai UN tetap jadi prioritas sekolah, apalagi sejak dulu UN memang ditakuti.

Hawanya masih sama, apalagi UN dilaksanakan di akhir semua ujian. Yang jelas saya pribadi tetap serius,” ujarnya kepada jawa Pos Radar Banyuwangi. Para kepala sekolah pun memiliki pandangan yang tidak jauh berbeda.

Meskipun tidak memiliki peran terhadap kelulusan, tapi sukses tidaknya siswa dalam memperoleh nilai baik dalam UN akan membawa dampak bagi siswa dan sekolah. Sehingga sekolah pun terus menerus memotivasi semangat siswa untuk serius mengerjakan soal.

Untuk sekolah, hasil UN bisa mempengaruhi akreditasi. Sedang untuk siswa dampaknya akan mempengaruhi perguruan tinggi yang mereka pilih,” ujar Mujiono, Kepala SMAN 1 Banyuwangi. Keseriusan dalam mempersiapkan UN juga tampak dilakukan di SMAN 1 Glagah.

Pada hari terakhir sebelum libur pra UN, siswa berbondong-bondong meminta doa kepada guru mereka agar mendapat kelancaran saat UN. “Setidaknya siswa bisa lebih tenang dan tidak gelisah dalam mengerjakan ujian,” kata Heru Kepala SMAN 1 Glagah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suhud A.R mengatakan, UN kali ini memiliki tingkat kesulitan soal yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Meski standar nilai minimal tidak jauh beda, kualitas soal ini tentunya mempengaruhi hasil siswa nantinya.

Selain itu poin didalam soal juga berbeda antara satu siswa dan lainnya, siswa harus berjuang keras untuk memperoleh nilai maksimal. Sementara itu, dalam pengawasan UN CBT yang baru berlangsung pertama kali tahun ini, kepolisian akan menempatkan personel lebih banyak daripada personel yang mangawasi UN PBT.

Kabag Operasional Polres Banyuwangi Kompol Sujarwo mengatakan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap komponen pendukung UN CBT. “UN online kan masih baru, jadi kita beri pengamanan ekstra. Satu sekolah dua anggota,” tegasnya. (radar)