SILIRAGUNG – Satu lagi tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi koma di negara tempatnya bekerja. Kali ini pahlawan devisa yang kondisinya kritis itu adalah Dodik Setiyawan, 26, warga Dusun Sumbermanggis, RT 2, RW 13, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.
Belum diketahui pasti jenis penyakit yang diderita Dodik. Yang pasti, TKI itu sejak 9 Juli 2016 menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Taichung, Taiwan. “Malam masih telepon, besok paginya dibawa ke rumah sakit,” terang Tika Dwi Safitri, 25, istri Dodik Setiyawan.
Sampai saat ini, terang dia, suaminya itu masih menjalani perawatan di rumah sakit. Salah satu anggota keluarganya sudah terbang ke Taiwan untuk melihat kondisi suaminya. “Katanya sekarang sudah bisa gerak,” katanya.
Mengenai jenis penyakit yang menyerang suaminya, ibu dua anak itu mengaku belum mengetahui secara pasti. Hanya saja, keterangan saudaranya yang berada di Taiwan, suaminya sakit karena mengalami penyumbatan darah. “Pastinya apa saya belum tahu, katanya penyumbatan darah,” ujarnya.
Menurut Dwi, suaminya berangkat ke Taiwan menjadi TKI pada 10 Agustus 2015. Untuk berangkat kerja itu, dia harus mengeluarkan biaya Rp 32 juta. Di Taiwan, jelas dua, suaminya sudah beberapa kali pindah kerja. “Lima bulan di pabrik, lalu di bangunan. Sempat di perkebunan, dan terakhir di finishing rumah,” ucapnya.
Dwi berharap suaminya secepat mungkin kembali ke rumah dan mendapat pelayanan kesehatan maksimal. Uang tabungan miliknya kini sudah habis untuk modal pemberangkatan suaminya itu. “Saya ingin suami bisa dibawa pulang dan dirawat di rumah,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertran) Kabupaten Banyuwangi, Saiful Alam Sudrajat, melalui Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja (Penta), Joko Sugeng Rahardjo, mengatakan status Dodik itu TKI berdokumen. Hanya saja, dia telah kabur dari tempat kerjanya.
“Sudah tidak bekerja di lokasi penempatannya,” katanya. Joko mengaku telah berkoordinasi dengan agen yang memberangkatkan untuk memantau kondisi Dodik. “Statusnya kuburan. Saat ini PT (agen) sudah memberangkatkan kerabat untuk memantau. kita menunggu kondisinya hingga stabil,” jelasnya.
Mengenai harapan keluarga agar TKI itu bisa dipulangkan, Joko kini tengah mengupayakan. Bila nanti bisa dipulangkan, Pemkab Banyuwangi akan bekerja semaksimal mungkin agar kondisinya segera membaik. “Pasti akan kita rawat,” cetusnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. (radar)