Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

TKI Karangdoro Sekarat di Taiwan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALSARI – Satu lagi kabar kurang sedap menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Banyuwangi. Sugiayem, 40,  warga RT 1, RW 2, Dusun Blokagung,  Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, menjalani perawatan  di Taiwan karena menderita  penyumbatan darah di kepala.

Sugiayem yang berangkat ke Taiwan tahun 2012 itu kini menjalani perawatan di Touyuan General Hospital Ministry, Zhonz geng NRD  Lane 90 Luzhu ST. “Penyebab korban sakit masih belum jelas,” cetus Ketua Buruh Migrant Banyuwangi (Bumiwangi), Mariatul Qibtiyah.

Menurut Qibtiyah, informasi yang didapat, penyebab ibu dua anak  itu mengalami penyumbatan darah  di bagian kepala karena terjatuh. “Tapi juga ada kabar dia jadi korban penganiayaan. Kita masih mencari kebenarannya,” katanya.  Terkait TKW tersebut, jelas dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Disosnakertran) Kabupaten Banyuwangi.

“Kita sudah menyampaikan ke  Dinsosnakertrans terkait TKI yang  sakit di luar negeri ini,” ujarnya.  Kepala Dinsosnakertran Kabupaten Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat, mengatakan mengenai kabar TKW asal Banyuwangi yang sakit di Taiwan  itu, pihaknya mendapat informasi dari LSM dan aktivis migran.

“Kami sudah mendengar,” katanya. Malahan, jelas dia, pihaknya juga  sudah melakukan koordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan untuk memastikan berita yang menimpa Sugiayem itu. “KDEI masih akan cek,” terangnya.

Jika kabar Sugiayem tentang itu  memang benar, jelas dia, akan  segera dilakukan pengurusan hakhak dan kebutuhannya. Jika harus dipulangkan, selanjutnya akan dikoordinasikan dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu),  Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan kementerian terkait lain.

Sementara itu, Orang tua Sugiayem,  Karman, 76, dan Narsiyah, 60, berharap anaknya yang berada di luar negeri segera membaik. Keduanya mendapat kabar putrinya sakit itu dari pemerintah desa. “Pak Lurah yang mengabari,” terang Narsiyah. Menurut Narsiyah, putrinya itu berangkat menjadi TKW di Taiwan tahun 2012.

Sudah beberapa kali mengirim uang hasil kerjanya kepada  keluarga di rumah. “Sudah pernah  kirim uang,” katanya. Kepala Desa (Kades) Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Supriyadi, saat dikonfirmasi mengaku mendapat informasi bahwa salah satu  warganya yang bekerja di Taiwan itu sakit dari aktivis LSM Migran. Cuma arsip Sugiayem saat akan berangkat menjadi TKW itu tidak ada di desa. Dulu itu langsung ke Surabaya,” ujarnya. (radar)