Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Training of Trainer Aswaja

HARLAH: Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah memberikan nasi tumpeng kepada Camat Kalibaru Susanto Wibowo.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
HARLAH: Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah memberikan nasi tumpeng kepada Camat Kalibaru Susanto Wibowo.

Peringati Harlah Fatayat NU Ke-62

KALIBARU-PC Fatayat NU dibentuk berdasarkan SK PBNU No.547/U/Feb/1950, yang dikeluarkan pada 4 Februari 1950. Sampai saat ini, Fatayat NU masih diakui keberadaannya seiring kompleksnya persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat.

Ada berbagai persoalan di masyarakat, yang mengharuskan memperjuangkan berbagai bentuk ketidakadilan bagi berbagai bidang kehidupan. Dalam rangka Hari Lahir (Harlah) Fatayat NU ke-62, PC Fatayat NU Banyuwangi menyelenggarakan Training of Trainer Aswaja, yang dilaksanakan pada 28-29 April 2012 di Kalibaru Cottage, Kecamatan Kalibaru.

Acara dibuka Camat Kalibaru Drs. Susanto Wibowo, MM dan diikuti sekitar 50 peserta. “Acara ini terselenggara sebagai bentuk peneguhan apa yang telah diamalkan ketua Nahdliyin, itu benar-benar dipertanggungjawabkan secara ilmiah,’’ kata Ketua PC Fatayat NU Banyuwangi Hj. Siti Mafrochatin Ni’mah, kemarin.

Lebih lanjut Ni’mah mengatakan, Fatayat NU harus tetap mengembangkan sikap toleransi atau tasamub. Artinya, menghargai keyakinan orang lain tanpa harus menyetujuinya. Selain itu, tetap berpijak kepada tradisi dan alamiah NU secara utuh, tanpa perlu memaksa orang lain untuk di-NU-kan. “Memperjuangkan untuk melestarikan ajaran NU ini harus digalang dan disosialisasikan di tengah-tengah warga NU, karena dewasa ini norma agama banyak tergerus oleh arus modernisasi,’’ jelas Ni’mah.

Menurut Ni’mah, dari sinilah muncul kesadaran, bahkan gerakan untuk kembali kepada nilai, norma, serta tradisi agung dan luhur, yang selalu mengedepankan kebersamaan, persaudaraan, dan kedamaian. “Kita semakin paham betapa pentingnya majelis dzikir, tahlilan, dan yasinan sebagai media pendekatan diri kepada Allah SWT dan menentramkan jiwa sekaligus ajang silaturahmi,’’ pungkasnya. (radar)