SEMENTARA itu, ditunjuknya Stikes menjadi promotor UKS di Banyuwangi tidak hanya bertujuan untuk mengawal kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Lebih dari itu, keberadaan UKS yang saat ini hanya sebagai simbol dan kelengkapan belaka harus dioptimalkan fungsi dan peranannya di lingkungan sekolah. Ketua Stikes Banyuwangi, Dr. H. Soekardjo, M.Kep mengatakan, tujuan UKS adalah menciptakan kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.
Selain itu untuk memantau sejauh mana sekolah itu melaksanakan program sekolah sehat dalam proses belajar dan mengajar. Soekardjo tidak menampik jika keberadaan UKS di sekolah hanya sebagai slogan. Hal ini dikarenakan tidak optimalnya fungsi-fungsi UKS di sekolah. Padahal UKS ini tidak hanya sekadar urusan kesehatan siswa di sekolah. Lebih dari itu UKS bisa mewujudkan kemandirian anak untuk hidup sehat yangmemungkinkan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
”Peran UKS adalah untuk meningkatkan kemampuan anak untuk menolong dirinya sendiri dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi,’’ ungkap Soekardjo. Caranya bisa melalui kepekaan terhadap masalah kesehatan pada dirinya, keluarganya serta lingkungannya. Peningkatan cara berpikir yang berorientasi kepada masalah kesehatan yang dihadapi serta peningkatan kemampuan pengendalian diri sehingga dapat mengatur perilaku dan menjalankan prinsip hidup sehat. “Jadi sangat jelas jika UKS ini cakupannya sangat luas.
Oleh karena itu perlu kesadaran sekolah untuk menumbuhkembangkan UKS ini di sekolahnya,’’ kata Soekardjo. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia ditentukan dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan dan saling bergantung, yakni pendidikan dan kesehatan. UKS merupakan prasyarat utama agar pendidikan berhasil. WHO sebagai organisasi kesehatan dunia telah mencanangkan konsep sekolah sehat, yaitu sekolah yang telah melaksanakan UKS dengan ciri-ciri melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah. ”Oleh karena itu, melalui momen dipilihnya Stikes menjadi promotor UKS di Banyuwangi diharapkan bisa terwujudnya sekolah yang sehat jasmani dan rohani,” harap Soekardjo. (radar)
