SRONO– Menyelenggarakan pondok Ramadan sudah menjadi kewajiban bagi setiap sekolah, namun untuk mewujudkan sesuatu yang bernilai di pondok Ramadan tersebut merupakan sebuah terobosan tersendiri. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Srono dengan visinya menjadi sekolah unggul berstandar nasional yang menghasilkan lulusan yang cerdas, berprestasi dan berakhlak mulia terus berupaya meningkatkan mutu di bidang akademik maupun non akademik.
SMAN 1 Srono yang lebih popular dengan sebutan Smaron memiliki program yang sangat luar biasa. Terutama terkait dengan pondok Ramadan. Sekolah dengan tenaga pendidik 38 guru ini memiliki sebuah motto yaitu Smaron Bertasbih. Motto Smaron Bertasbih yang ditabuh oleh kepala Smaron, Drs. Yaseni memiliki tujuan serta penjabaran Berprestasi, Empati, Religius, Tertib, Aman, Santun, Bersih, Indah dan Hijau.
Sejalan dengan progra m Pemkab Banyuwangi yakni, Green and Clean, Siswa Asuh Sebaya (SAS), dan Banyuwangi Cerdas. Dimulai dari membangun nilai atau karakter lima perilaku yaitu disiplin, jujur, tanggung jawab, kerja sama dan peduli. Langkah selanjutnya adalah membangun sistem, yang dari system tersebut akan tercipta sebuah keteladanan yang disertai reward dan punishment.
Terkait meningkatkan Imtaq dan pendidikan akhlak mulia, Smaron yang menargetkan memperoleh akreditasi A ini menyelenggarakan pondok pesantren tipe A . Dimana sebanyak 645 siswa atau 18 rombongan belajar mengikuti pendidikan agama di luar lingkungan sekolah. Menggandeng Pondok Pesantren An-Nuur, Wonosobo, pondok pesantren ini dilaksanakan selama enam hari. Berbagai ilmu keagamaan yang didapat oleh siswa Smaron, di antaranya aqidah akhlak, Fiqih, Tauhid, Tarikh, Tartil Al Quran, salat berjamaah, tarawih, dan termasuk salat tahajud. Mulai teori hingga praktik semuanya diikuti oleh siswa Smaron dengan asuhan KH Hisyam Fadholi. (radar)
