Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Usus Terpelintir, JCH Banyuwangi Dirujuk ke KKHI Makkah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

JCH-Banyuwangi-atas-nama-Sjaharijono-Sastro-diantar-tim-dokter-menuju-KKHI-Makkah-untuk-menjalani-rawat-inap

Jamaah Lanjut Usia Mengeluh Batuk

MAKKAH – Satu jamaah calon haji (JCH) Banyuwangi atas nama Sjaharijono Sastro yang sebelumnya menjalani perawatan di sektor 3 posko kesehatan di sekitar maktab harus menjalani perawatan lanjutan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

Kondisi Sjaharijono Sastro semakin memburuk. Dokter menduga yang bersangkutan mengalami illeus paralitik atau usus terpelintir. dr. Titah Palupi, salah satu tim peliput haji untuk Jawa Pos Radar Banyuwangi melaporkan, saat  menjalani perawatan di sektor 3, kondisi Sjaharijono semakin drop.

Sekitar pukul 01.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau sekitar pukul 05.00 WIB Rabu kemarin (24/8) yang bersangkutan diantar petugas medis ke KKHI Makkah agar mendapatkan perawatan lebih maksimal. ”Harus rawat  inap di KKHI Makkah dulu, karena kondisinya belum membaik,”  kata dokter yang berdinas di   RSUD Blambangan itu.

Sebelumnya, Sjaharijono Sastro harus dirawat di klinik lantaran  mengalami dehidrasi cukup berat. Dia muntah-muntah, mengeluh perutnya kembung, dan demam. Diketahui tim dokter, ternyata laki-laki yang menggunakan kursi roda itu memang sudah punya riwayat penyakit hernia dan illeus.

Saat mengeluh sakit, tim dokter memberi pertolongan pertama, kemudian diantar ke posko kesehatan sektor 3. Ternyata kondisinya belum membaik dan akhirnya yang bersangkutan harus menjalani rawat inap di  KKHI Makkah.

Jamaah lain, menurut Titah Palupi, banyak yang mengeluh batuk dan sesak. Itu banyak  dialami jamaah yang berusia lanjut atau jamaah yang masuk dalam kategori risiko tinggi (resting). Banyaknya jamaah  yang mengeluh sesak dan batuk itu disebabkan mereka terlalu  lelah melaksanakan rangkaian kegiatan di Makkah.

”Beberapa jamaah tua juga ada  yang demam. Itu karena mereka  memaksa berjalan kaki saat  beribadah, padahal seharusnya mereka pakai kursi roda. Sambil  kami beri obat tadi (kemarin) juga  kami beri arahan agar tidak terlalu memforsir tenaga,” tegas salah satu anggota Ikatan Dokter  Indonesia (IDI) Banyuwangi itu. (radar)