Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Wacanakan Bayar Zakat Lewat Internet

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Bersamaan soft launching Banyuwangi Digital Society (B-Diso), Bu pati Abdullah Azwar Anas menargetkan penerimaan zakat di Banyuwangi meningkat. Saat ini, penerimaan zakat di Bumi Blambangan belum maksimal jika di bandingkan potensi umat Islam yang ada. Menurut Bupati Anas, penduduk Banyuwangi 97 persen beragama Islam.

Namun demikian, penerimaan zakat belum seimbang dengan jumlah penduduk muslim yang memiliki kewajiban mem bayar zakat. Produk domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi hingga tahun 2013 mencapai Rp 30 Triliun. Dari jumlah itu, uang yang dikelola pemerintah hanya Rp 1,8 Triliun. “Sebagian besar uang yang beredar di Banyuwangi dikelola rakyat,” kata Anas.

Beberapa waktu lalu, Bupati Anas mengaku bertemu pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran, Jakarta, Ustad Yusuf Mansur. Dalam pertemuan itu, Bupati Anas bertanya berapa uang zakat yang dikelola Ustad Yusuf Mansur dalam satu bulan. “Jawaban Ustad Yusuf cukup fantastis. Dana zakat yang dia kelola setiap bulan Rp 200 hingga Rp 300 miliar,” kata Bupati Anas. Dari asumsi umat Islam di Banyuwangi 97 persen, kata Anas, jika umat Islam di Banyuwangi mau membayar zakat 2,5 persen, maka persoalan kemiskinan dapat diatasi tanpa menggunakan dana APBD.

Untuk memaksimalkan penerimaan zakat, pihaknya meminta PT Tel kom mendesain Smart Za kat. Melalui program Smart Zakat, masyarakat bisa membayar zakat melalui bank, mobile phone, dan kartu kredit. Tidak ha nya itu, masyarakat juga bisa memantau secara langsung penggunaan dan penyaluran dana zakat secara online. “Kata Yusuf Mansur, orang Islam di Indonesia kaya-kaya. Cuma tak mau bayar zakat, karena ti dak percaya uang zakat itu digunakan secara benar ataukah tidak,” katanya. Untuk memecahkan perso alan itu, kata Anas, Ustad Yusuf merekrut tenaga profesional dari City Bank untuk mengelola dana zakat.

Sejak itu, penerimaan zakat terus meningkat. “Tahun ini, dia menargetkan penerimaan zakat hingga Rp 600 miliar,” jelasnya. Melalui program Smart Zakat, masyarakat bisa mengetahui penerimaan dan penggunaan zakat secara online. “Melalui Smart Zakat, bayar zakat menjadi mudah. Pembayar zakat bisa memantau penggunaan dan penyaluran zakat secara online,” tambahnya. (radar)