Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Warga Banyuwangi Tewas di Kaltim

DIKURAS: Petugas mengevakuasi jenazah korban dari kubangan di Perum Korpri Tanjung Redeb, Berau, Kaltim, Selasa lalu (18/9).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DIKURAS: Petugas mengevakuasi jenazah korban dari kubangan di Perum Korpri Tanjung Redeb, Berau, Kaltim, Selasa lalu (18/9).

BERAU – Nasib malang dialami, Laila, 30, warga asal Banyuwangi yang menetap Jalan Jenderal Sudirman Km 12, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Perempuan asal Jalan Cokroningrat, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Banyuwangi, itu ditemukan tak bernyawa dalam kubangan air di belakang kompleks Perumahan Korpri, Jalan Sultan Agung, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Selasa lalu (18/9).

Saat ditemukan warga, hanya terlihat telapak kaki sebelah kiri, karena kubangan tersebut berisi air dan tubuh mayat tertindih beberapa batang balok dan sebuah tangga, serta posisi mayat dalam keadaan tertelungkup.

Saat dievakuasi, petugas sempat mengalami kesulitan lantaran kondisi mayat sudah membengkak dan kulitnya terkelupas. Diduga, mayat tersebut sudah tiga hari berada dalam kubangan tersebut.

Posisi mayat yang terendam air juga merepotkan petugas melakukan evakuasi, lantaran air yang ada pada kubangan tersebut harus dikuras. Setelah dievakuasi, mayat langsung dibawa menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai, Tanjung Redeb, untuk divisum.

Berdasar keterangan warga setempat, mayat pertama kali ditemukan Mapta, salah seorang waker yang bekerja di proyek Perumahan Korpri. Warga menduga korban merupakan warga sekitar Jalan Sultan Agung.

Namun, berdasar informasi kepolisian, korban bernama Laila, kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur. Sebelum pindah ke Berau, Laila menetap di Jalan Jenderal Sudirman Km 12, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Di lokasi penemuan, polisi juga menemukan dua buah helm dan buku nikah yang diduga milik korban.

Kapolres Berau, AKBP Endro Pra setyo, melalui Kasatreskrim Polres Berau, Yogie Hardiman, mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

Saat ini, kepolisian masih mengumpulkan data data di lapangan, termasuk meminta keterangan warga sekitar. Ia menyebutkan, kematian korban memang ada kejanggalan. Saat ditanya lebih jauh, ia menolak memberikan komentar lebih jauh.

Selain memeriksa beberapa saksi, Yogie mengatakan, pihaknya telah melakukan visum. Dikatakannya, hasil visum yang telah dilakukan pihak rumah sakit menunjukkan adanya bekas uka di beberapa bagian tubuhnya, yakni pada kaki sebelah kiri, dada, pipi, dan pelipis mata sebelah kiri.

Luka tersebut diduga bekas benturan benda keras. Sementara itu, secara ter pisah, dr Daniel, ahli forensik yang didatangkan Polres Berau ditemui Kamis lalu (20/9) mengatakan bahwa organ dalam korban, mulai tenggorokan, paru, jantung, hingga lambung, dipenuhi lumpur. Sebab, saat ditemukan, Laila be rada dalam kubangan air ber lumpur.

Lumpur bisa masuk ke dalam tubuh Laila jika dia ter cebur ke kubangan dalam ke adaan hidup. “Jika dalam ke adaan tak bernyawa, lumpur tak akan bisa masuk dalam tubuh. Jadi, ada kemungkinan Laila tercebur dalam keadaan masih bernyawa,” jelasnya.

Daniel masih melakukan uji la boratorium terkait kondisi paru-paru korban. Dia tak menemukan makanan dalam lambung Laila, sehingga dia menyimpulkan korban tewas sebelum sempat mengonsumsi apa pun. (Radar)