Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Miskin Tinggal 151 Ribu Jiwa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BPS Segera Gelar PPLS

BANYUWANGI – Angka warga miskin di Banyuwangi terus menurun. Data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2014 ini jumlah warga penyandang status miskin tersisa sekitar 9,57 persen atau sekitar 151 ribu jiwa. Pada tahun 2012 hingga 2013, jumlah warga miskin masih tercatat sekitar 9,93 persen atau 156 ribu jiwa dari total 1,56 juta jiwa penduduk Banyuwangi. Data terbaru jumlah warga miskin itu disampaikan Kepala BPS Mohammad Amin saat bertemu Bupati Abdullah Azwas Anas di ruang kerjanya kemarin (3/9).

Selain menyampaikan progress penduduk miskin, Amin juga melaporkan rencana kegiatan pemutakhiran (updating) data berbasis Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) pada tahun 2015. Amin mengungkapkan, dengan diberlakukannya PPLS 2015, otomatis PPLS 2011 tidak akan berlaku lagi. Namun sebelum PPLS di- update, ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan. Salah satunya yakni, sosialisasi yang dilaksanakan pada bulan September ini dengan menggelar musyawarah kelurahan (Muskel), dan musyawarah desa (Musdes). 

“Dalam Muskel dan Musdes itu, kita juga akan lakukan pengambilan sample untuk Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Pada bulan Oktober mendatang, kita akan lakukan Pra PPLS, dilanjutkan updating PPLS yang sebenarnya, pada awal 2015 mendatang,” ujar Amin. Pada pelaksanaan Musdes dan Muskel nanti, Bupati Anas berharap,agar timbul kesadaran kolektif para kepala desa dan lurah. Ke depan, apa yang dilakukan para kades dan lurah terkait langsung dengan masa depan warganya.

“Jangan lagi ada pemikiran, jika penduduk miskinnya berkurang, nanti raskin (beras untuk rakyat miskin) yang dikucurkan untuk desanya juga berkurang. Itu problem yang selama ini mengemuka. Mudahmudahan dalam survei nanti, responden bisa memberikan jawaban yang riil,” kata Anas. Untuk bisa terus menekan angka kemiskinan di Banyuwangi, sejalan dengan UU desa, akan ada intervensi yang bisa dilakukan di tingkat desa. Misalnya, dengan memberdayakan orangorang di usia produktif, untuk bisa berkarya atau menghasilkan sesuatu. 

Pada tahun 2015 mendatang, pemerintah daerah akan menyelenggarakan dan memfasilitasi para pemuda usia produktif,untuk mengikuti pelatihan bahasa Inggris, dan Mandarin di kantor-kantor desa. Bupati Anas menegaskan, pihaknya akan men-support penuh program BPS tersebut. Bahkan, juga akan mengusulkan anggaran untuk mendukung pelaksanaan PPLS tersebut. “Kita inibutuh data kemiskinan yang detail by name by address, di samping data-data lainnya. Sebab, bukan tidak mungkin angka kemiskinan akan kembali naik, jika tidak tertangani dengan baik,” tandasnya. (radar)