Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Sragi Ingin Pilkades Diulang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Warga Dusun Pertapan Desa Sragi mendatangi TPS 07, untuk menyampaikan aspirasinya, dalam pelaksanaan Pilkades.

SONGGON  – Suasana di Desa Sragi, Kecamatan Songgon usai pemilihan kepala desa (pilkades), masih panas. Sejumlah warga meminta dilakukan coblosan ulang, terutama di TPS 5 karena saat pilkades digelar pada Rabu (8/11), mereka tidak bisa menggunakan hak suaranya.

Dengan membuat surat pernyataan, sejumlah warga itu mengaku tidak ikut coblosan pada Rabu (8/11) karena di intimidasi dan dihalang-halangi oleh sejumlah orang. “Kita dihalang-halangi saat akan datang ke TPS 5,” cetus Mat Kholil, 30, warga Dusun krajan, Desa Sragi.

Kholil mengaku merasa terancam dan tertekan saat ada warga yang jumlahnya banyak memintanya agar tidak datang ke TPS untuk ikut coblosan Pilkades. “Barru keluar rumah, langsung ada hujatan dan yang tidak enak,” katanya.

Warga lainnya, Poniah, 60, mengaku didatangi panitia pilkades untuk melakukan hak pilih. Tetapi ada sejumlah orang yang mengusir panitia pilkades itu. “Saya tidak tahu siapa saja yang menyeret panitia (pilkades) dari rumah saya itu,” ungkapnya.

Poniah mengaku sebenarnya ingin datang ke TPS untuk ikut coblosan, meski saat itu kondisinya sedang sakit. Tapi karena ada yang melarang itu, maka terpaksa niatannya diurungkan. “Saya ingin menggunakan hak pilih, saya minta pilkades diulang,” tuntutnya.

Panitia Pilkades Desa Sragi, Ansori, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku belum bisa berkomentar banyak karena baru mendapat surat laporan pengaduan ini. Pihaknya akan mempelajari dan konsultasi dengan panitia pilkades tingkat Kabupaten. “Kita pelajari dulu dan konsultasikan kepada panitia pilkades kabupaten,” katanya Kamis (9/11).

Terkait adanya intimidasi, Ansori mengaku juga belum bisa berkomentar apapun. Pihaknya juga tidak bisa memutuskan di TPS 5 akan dilakukan pemilihan ulang atau tidak. “Akan kita kaji dulu,” janjinya. (radar)