Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Yamin Pimpin MUI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

yaminBANYUWANGI – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi resmi punya pemimpin baru. Melalui Musyawarah Daerah (Musda) VIII MUI yang dihelat di aula kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi kemarin (8/6), KH. Muhamad Yamin asal Kecamatan Kabat akhirnya terpilih menjadi ketua umum (ketum) masa bakti 2013-2018.Sesuai peraturan dasar dan peraturan rumah tangga (PD/PRT) MUI, pemilihan ketum MUI dilakukan melalui sidang formatur.

Nah, dalam sidang kemarin, tim formatur yang terdiri atas ketua dan sekretaris pengurus MUI demisioner, ketua dewan penasihat MUI, tiga anggota dari pengurus MUI tingkat kecamatan, dua anggota organisasi kemasyarakatan keagamaan (ormas), dan satu wakil pondok pesantren, secara bulat memilih KH. Muhamad Yamin sebagai ketum menggantikan KH. Hasan Dai lami Ahmad yang telah memimpin MUI selama dua periode.

Setelah terpilih, Yamin beserta sembilan anggota formatur memilih sekretaris umum MUI dan sejumlah pengurus harian. Hasilnya, posisi sekretaris umum dipercayakan kepada Imam Muhlis. Sementara itu, dua kandidat ketum MUI yang lain, yakni KH. Muhyidin Abdul Ghoni dari Kecamatan Srono dan sekretaris MUI demisioner, Nur Chozin, didapuk menjadi ketua I dan ketua II MUI Banyuwangi.

Posisi ketua III, ketua IV, dan ketua V, dipercayakan kepada Sumiran Al-Mukhtar, KH. Mashuri Ali, dan Imam Suryadi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas didaulat menjadi ketua dewan penasihat. Posisi wakil ketua I dan wakil ketua II dewan penasihat diduduki kepala kantor Kemenag Santoso dan KH. Hasan Dailami Ahmad. Kepada  awa Pos Radar Banyuwangi, ketua MUI terpilih mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan Musda VIII MUI Banyuwangi kemarin.  “Saya menjadi ketua itu hanya se kelumit dari keberhasilan tersebut.

Yang terpenting adalah menjalankan tugas MUI dengan baik,” ujar Yamin. Menurutnya, MUI akan memperjuangkan agar pembangunan yang telah dirintis Bupati Anas bisa dimanfaatkan  secara maksimal oleh masyarakat. “Di situlah peran ulama, yakni bagaimana cara nya pembangunan Banyuwangi bisa bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi,” paparnya. Dia menambahkan, yang akan segera dilakukan ada lah merapatkan barisan internal MUI, termasuk menyusun kepengurusan MUI Banyuwangi. “Kami akan meminta nasihat para kiai sepuh. Siapa saya jika tanpa kiai sepuh yang mendampingi,” ujarnya merendah. (radar)