Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Yuda Mimpi Diberi Tiga Burung saat Istri Hamil

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

yudaJauh sebelum istrinya melahirkan bayi kembar tiga di RS Al-Huda, Kecamatan Gamburan, Yuda Winarno ternyata sudah mendapat firasat khusus. Seperti apa fi rasat itu? MESKI baru memiliki tiga anak se kaligus, tapi pasangan suami istri (pa sutri) Yuda Winarno, 22, dan Sika Jayati, 22, masih cemas. Sebab, dua di antara tiga buah hatinya itu da lam kondisi siam. Dada sampai pe rut dalam keadaan dempet atau thoraco abdominal.

Pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pasutri muda asal Dusun Kra jan RT 03, RW 01, Desa Bomo, Ke camatan Rogojampi, itu masih gun dah. Itu jelas terlihat dari wajah ke duanya saat berada di satu ruang ru mah sakit swasta di Kecamatan Gam biran itu. Mereka benar-benar belum bisa bernapas lega. Beberapa kali Yuda menerima te lepon. Dia pun sibuk keluar-masuk ka mar. Melalui sambungan telepon itu, Yuda terlihat perbincangan agak se rius. Entah apa yang dibicarakan via ponsel itu.

Sementara itu, sang istri masih le mas dan berbaring di atas kasur. Pe rempuan muda itu dijaga dan di temani beberapa anggota ke luarganya. Sebagian anggota ke luar ga nya juga ada yang berada di luar ru angan. Jika dihitung secara normal, Sika Jayati sebenarnya belum waktunya melahirkan. Namun, karena ketuban sudah pecah, perempuan muda tersebut terpaksa melahirkan dengan usia kandungan baru tujuh bulan.

Sejak awal mengandung, sang ibu ti dak mempunyai fi rasat apa pun. Namun, saat Sika hamil tiga bulan, sang suami pernah bermimpi Yuda bermimpi diberi tiga burung dalam sangkar. ‘’Suami saya mimpi diberi tiga burung,’’ kata Sika Jayati dengan suara lirih. Meski begitu, mimpi tersebut tidak dianggap serius. Pasutri yang menikah tahun 2011 tersebut menganggap mimpi tersebut hanya bunga tidur. ‘’Sama sekali tidak ada cu riga kalau saya punya anak tiga,” katanya sambil menoleh sang suami yang duduk di sampingnya.

Sejak menikah, pasangan tersebut tinggal di Denpasar, Bali. Sebab, Yuda kerja diper cetakan advertising di Pulau Dewata. Na mun, sejak usia kandungan tiga bulan, is trinya pulang ke kampung halaman di Bumi Blambangan. “Saya tetap kerja di Bali. Be berapa kali saya pulang untuk melihat istri saya,” ujar Yuda Winarno kemarin. Dia menjelaskan, istrinya beberapa kali kontrol di salah satu dokter praktik di Muncar Medical Center (MMC) di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, un tuk melihat perkembangan kandungan.

Kemudian, ada indikasi bahwa bayi dalam kan dungan tersebut kembar siam. Karena itu, pihak klinik merujuk Sika Jayanti ke rumah sakit Al-Huda, Kecamatan Gam biran. Pada saat itu, usia kandungan Sika enam bulan. Oleh pihak rumah sakit swas ta itu, Sika diminta diperiksa di RS dr. Soetomo, Surabaya. Tentu saja, saran tersebut tidak ditolak. Prak tis, beberapa kali mereka pulang-pergi Ba nyuwangi-Surabaya. Kepastian kembar siam yang diketahui sebelum melahirkan itu membuat mereka tidak terlalu panik saat melahirkan. ‘’Sudah tahu dulu. Kalau gak tahu, saya pasti kaget,” kata Sika.

Sika menjelaskan, dirinya mulai me rasakan sakit perut sore hari. Pihak keluarga lang sung mengantar Sika ke rumah sakit menggunakan pikap. ‘’Mau bagaimana lagi, terpaksa naik pikap. Sampai sini sudah agak petang,” terangnya. Selama menunggu penanganan medis, Sika masih kuat menahan perutnya yang sangat sakit. Dalam proses persalinan dengan cara caesar, Sika masih dalam kondisi sadar. Sehingga, saat bayinya lahir, Sika bisa me lihatnya dengan jelas. ‘’Yang pertama ke luar yang perempuan, kemudian anak saya yang laki-laki,’’ kenangnya.

Ketiga bayi tersebut lahir dengan berat badan berbeda-beda. Khusus bayi laki-laki berbobot 1,3 kilogram. Dua bayi lain berat total 2 kilogram. ‘’Panjangnya saya lupa,” terang nya. Pasca melahirkan ketiga buah hatinya, pasutri tersebut mengaku bingung. Sebab, memisahkan kedua bayinya yang siam itu jelas membutuhkan dana yang sangat be sar. ‘’Saya mau gimana lagi, masih bingung. Da pat uang dari mana kalau nanti operasi,’’ ujar Yuda.

Kini, bayi-bayi mungil tersebut dalam kon disi sehat dan dirawat di ruang Pe ri natologi RS Al-Huda, Gambiran. Beberapa hari ke lagi rencananya pihak rumah sakit akan merujuk ketiga bayi tersebut ke Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya, un tuk penanganan intensif. ‘’Mengenai waktunya, kita menunggu kabar dari tim dokter Su rabaya,’’ ungkap dr. Sugeng, humas RS Al-Huda. (radar)