Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

ZBee Dibangun di BWI

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Tidak lama lagi, Banyuwangi (BWI) akan men jadi produsen kendaraan roda tiga bertenaga lis trik. Investor asal Swedia, Clean Motion, se gera membangun pabrik berteknologi ramah lingku ngan. Rencana pendirian pabrik kendaraan roda tiga bertenaga listrik itu disampaikan Bupati Ab dullah Azwar Anas kemarin (12/6). Bupati Anas mengungkapkan, dirinya bertemu Duta Besar Swedia di Hotel Shangri-La Jakarta Selasa Malam (11/6).

Dalam pertemuan itu, hadir CEO Clean Mo tion dari Swedia dan membicarakan rencana pen dirian pabrik kendaraan roda tiga bermerek ZBee. Untuk memproduksi kendaraan listrik pengganti Bajaj tersebut, Clean Motion akan menggandeng industri manufaktur lokal PT Lundin Industry Invest Anas membeberkan, da lam pertemuan dengan duta be sar Swedia dan CEO Clean Mo tion itu terungkap bahwa Ba nyuwangi bukan satu-satu pi lihan lokasi pembangunan pa brik kendaraan ZBee di Indonesia.

Banyuwangi hanya satu lokasi alternatif, tapi pada ak hirnya Banyuwangi-lah yang di pilih sebagai lokasi pabrik. “Di pilihnya Banyuwangi karena be berapa alasan mendasar,” ujarnya. Dalam pertemuan di hotel Shangri-La Jakarta, Bupati Anas diminta meyakinkan duta besar dan pihak investor ter kait kesiapan Banyuwangi me nerima kehadiran pa brik kendaraan roda tiga ra mah lingkungan tersebut.

Prinsipnya, Banyuwangi siap menerima dan mendukung sepenuhnya kedatangan produ sen kendaraan listrik roda tiga itu. “Minggu depan, saya akan bertemu lagi dengan duta besar dan investornya un tuk membicarakan tindak lan jut pendirian pabrik ZBee,” te gasnya. Sedianya, Bupati Anas diminta me ngikuti uji coba kendaraan ZBee bersama Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Jakarta kemarin.

Namun, Bupati Anas tidak bisa me ngikuti uji coba itu, karena dia harus mengantar Piala Adipura ke Banyuwangi. Sementara itu, produsen Clean Motion menyebut potensi pa sar kendaraan jenis ini di In donesia mencapai 100.000 unit per tahun. Produksi itu an tara lain untuk memenuhi ke butuhan peremajaan Bajaj yang sedang digiatkan Pemprov DKI Jakarta. ZBee mempunyai efi siensi energi yang besar, sehingga bisa mengurangi emisi kar bondioksida. Kendaraan ini diklaim sebagai solusi atas ke macetan di kota-kota besar yang semakin meningkat.

Se kadar diketahui, ZBee berdi mensi panjang 2,4 meter, le bar 1,25 meter, dan tinggi 1,5 me ter. Beratnya 230 kilogram de ngan sabuk pengaman di tiga titik. Kendaraan bebas polusi udara ini menyimpan daya di baterai Li-Ion. Untuk menempuh 100 kilometer, ZBee me merlukan listrik 4 kWh. Baterai ZBee dapat diisi penuh dalam tempo kurang dari satu jam. Tidak diperlukan in frastruktur khusus untuk pe ngisian baterai listrik sebagaimana mobil listrik berkapasitas besar.

Semua kebu tuhan pengisian baterai ter sebut bisa didapatkan di toko biasa. Kendaraan ini mampu menempuh jarak 50 kilo meter sebelum harus diisi kem bali dayanya. Mobil ini bisa dipacu dengan kecepatan 4 5 k i l o m e t e r p e r jam. Bu pati Anas berharap, investa si perusahaan Swedia dengan menggandeng mitra lokal di Banyuwangi itu akan mempunyai dampak se per ti bola salju yang terus menggelinding dan membesar.

Diharapkan, industri itu dapat menggaet jaringan bisnis Swe dia lain untuk masuk ke Ba nyuwangi. “Kami yakin ja ringan bisnis Swedia bisa se makin melirik Banyuwangi se telah ZBee diproduksi di Ba nyuwangi,” ujar Anas. Dia menyambut antusias rencana investasi Swedia ter sebut. Swedia adalah negara yang menduduki pering kat ke delapan dalam Inno vation Capacity Index (In deks Kapasitas Inovasi) dunia.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Swedia tercatat di posisi 10 besar dunia. Se jumlah penemuan, seperti GPS, sabuk pengaman tiga titik, atau cardiac pacemaker (penunjang medis untuk kesehatan jan tung), adalah inovasi Swedia. “Ino vasi adalah kunci daya saing. Karena itu, masuknya Swe dia dengan memproduksi ZBee di Banyuwangi bisa menjadi impuls untuk tumbuhkem bangnya budaya dan tradisi inovasi agar daya saing ekonomi daerah terus meningkat,” jelasnya. (radar)