Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

1.800 Santri Blokagung Doakan Dahlan Iskan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

dahlan-iskan

BANYUWANGI – Gaung penahanan Dahlan Iskan di Rutan Medaeng bergema juga di Bumi Blambangan. Untuk memberikan dukungan moral kepada mantan Menteri BUMN tersebut, tadi malam sebanyak 1.800 santri putra Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Tegalsari, berdoa secara khusus.

Ribuan santri serentak membaca Selawat Fatih usai menjalankan salat mahgrib berjamaah. Pembacaan tersebut dikhususkan memberi dukungan moral kepada Dahlan Iskan yang kini  tinggal di tahanan Medaeng. Selawat Fatih dibaca untuk mendoakan seseorang agar lepas dari pikiran susah dan resah. Selain  itu, memohon kepada Allah agar dilepaskan dari segala kesulitan dan dipermudah segala urusan.

suasana-khusyuk-pembacaan-selawat-fatih-oleh-santri-putra-untuk-dahlan-iskan-di-masjid-ponpes-darussalam-blokagung-tadi-malam

Seperti disampikan Ahmad Supriyadi, 27, santri yang memimpin pembacaan selawat tersebut.  Dia mengungkapkan, amalan tersebut merupakan amanah pengasuh Pesantren Darussalam, KH. Hisyam Syafaat. Setiap santri  harus membaca selawat ini setiap usai salat wajib.

“Selawat ini dibaca setiap habis salat  maktubah,” jelasnya.  Pembacaan selawat ini dimulai  tadi malam dilanjutkan hingga batas waktu yang tidak ditentukan. “Setelah malam ini santri baca sendiri-sendiri,” imbuhnya. Sementara itu, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, KH. Ahmad Kholiq Syafaat, mengaku kaget dengan penahanan Dahlan Iskan.

Jauh sebelum menjadi pejabat pemerintahan dan berkecimpung di dunia politik, sosok Dahlan sudah dikenal sebagai figur pengusaha  yang baik. “Orang mengenal Pak Dahlan sebagai pebisnis yang jujur, entrepreneur, dan bersih,” jelasnya.

Terkait kenyataan yang saat ini  mendera Dahlan, Kholiq menjelaskan itu hanya perihal administrasi tanpa ada maksud memperkaya diri sendiri. Dia yakin jika langkah itu dianggap merugikan negara, keuntungan yang muncul bukan untuk Dahlan dan golongannya.

“Kenyataannya tidak memperkaya diri, meskipun dia menandatangani surat yang disiapkan anak buahnya,” tegasnya. Akademisi yang pernah menjadi kontributor Jawa Pos di Baghdad itu mengungkapkan, pihaknya mencermati peristiwa itu secara adil. Baik dari sudut pandang hukum maupun pengamatan masyarakat.

“Kalau secara per spektif penegak hukum, mungkin Dahlan memang melanggar. Tapi masyarakat melihatnya tidak,” ungkapnya. Mengenai wajah koran Jawa  Pos yang terkesan bersemangat  menampilkan penahanan Dahlan, dia mengatakan hal itu wajar. Bagaimana pun juga Dahlan adalah sosok yang membesarkan Jawa Pos dan juga BUMN.

Namun, dia memberi catatan agar sikap itu berjalan dengan imbang  dan cover both side. “Secara institusi Jawa Pos, pembelaan itu  harus dan wajar. Cuma jangan   sampai mengabaikan keinginan pembaca Jawa Pos bahwa Jawa Pos koran yang informatif tidak  memihak siapa-siapa,” tegasnya.

Dia juga menyinggung bahwa musibah yang dialami orang yang membesarkan PLN itu merupakan korban permainan elite. Pernyataan itu dia dasarkan pada sikap Dahlan selama menjabat sebagai  dirut PLN hingga menteri BUMN,  yakni sikapnya yang tidak ingin persoalan pengangkatan direksi di jajaran BUMN mendapat campur tangan parpol.

“Kalau melihat  Pak Dahlan tiga tahun menjadi  menteri, saya percaya itu (Pak  Dahlan diincar, Red),” kata Kholik. Sekadar diketahui, hubungan  Dahlan Iskan dengan pengasuh Ponpes Darussalam, KH. Hisyam Syafaat, cukup istimewa. Empat tahun lalu, tepatnya tanggal 21  Juni 2012, mantan Menteri BUMN  itu menginap di Blokagung.

Malam harinya nyekar ke makam KH. Mochtar Syafaat  Abdul Ghofur selaku pendiri Ponpes Darussalam Blokagung. Tengah malam mantan Dirut   PLN itu sempat “sidak” ke kamar- kamar santri, kamar mandi, dan dapur. Setelah salat subuh,  Dahlan sembari sarungan memberikan kuliah subuh (kultum) di hadapan ribuan santri pondok terbesar di Banyuwangi tersebut. Ikatan emosional yang dibangun   Dahlan dengan santri Blokagung sampai sekarang masih terjalin  erat. (radar)