Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

14 Warga Banyuwangi Gabung Gafatar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Ribuan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang bermarkas di Kalimantan Barat (Kalbar) dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Yang mengejutkan, dari ribuan orang itu, informasinya ada 14 warga  Banyuwangi yang ikut dipulangkan.

Rencananya, mereka akan dikembalikan ke Bumi Blambangan pada Selasa (26/1) mendatang. Menanggapi informasi terkait 14 warga Banyuwangi yang bergabung dengan Gafatar itu, pihak Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi merasa terkejut.

Pihaknya tidak menyangka ada warga Banyuwangi yang terjerumus ke organisasi yang dicap sesat tersebut. ”Tentu kami pihak Kemenag sangat terkejut dengan kabar itu. Empat belas orang itu tidak sedikit. Itu banyak,”  terang Kepala Kemenag Banyuwangi,  Santoso, ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

Pihaknya memprediksi masih ada warga lain yang ikut gabung Gafatar. Terkait masalah itu, Kemenag akan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi dan ormas lain untuk melakukan pembinaan.

”Langkah  kami itu, kalau mereka sudah kembali ke Banyuwangi. Kami akan beri mereka penyuluhan agar kembali ke jalan yang benar,”  tegasnya. Informasi yang diperoleh koran ini menyebutkan, Ormas Gafatar Banyuwangi belum mempunyai kantor sekretariat.

Kalau toh ada yang bergabung sifatnya hanya personal menginduk pada Gafatar Pasuruan. Ormas Gafatar itu telah melakukan sosialisasi visi dan misi. Ditanya apakah Kemenag kecolongan terkait adanya beberapa warga Banyuwangi yang mengikuti Gafatar tersebut, Santoso mengelak.

Secara diplomatis dia menjelaskan untuk mendeteksi adanya warga Banyuwangi  yang ikut Gafatar ataukah tidak memang tidak sulit. Selain itu, Gafatar juga dianggap berbeda dengan organisasi-organisasi lain dalam hal merekrut  anggota dan hampir tidak mencurigakan  sama sekali.

”Gafatar ini pintar. Mereka masuk melalui kegiatan sosial yang membuat masyarakat mudah terkecoh. Berorganisasikan bebas di  Indonesia ini,” jelas Santoso Pihaknya tidak hanya memberikan penyuluhan khusus tentang agama yang benar kepada 14 warga Banyuwangi yang ikut  Gafatar.

Kemenag bersama MUI,  FKUB, Polres, dan Kasbangpol, juga akan memberikan penyuluhan di setiap desa di seluruh kecamatan di Banyuwangi tentang  agama yang benar demi menangkal radikalisme yang saat ini sangat meresahkan.

”Setiap desa  nanti akan kami beri satu penyuluh,” tandasnya. Mengenai 14 warga Banyuwangi yang sudah gabung dengan Gafatar, Santoso berharap setelah kembali ke Banyuwangi 14 warga tersebut kembali ke jalan yang benar.

Santoso berharap masyarakat Banyuwangi lainnya kembali menerima 14 warga yang diindikasi bergabung dengan Gafatar tersebut. ”Mereka yang sudah gabung tetap harus kita terima sebagaimana manusia semestinya. Ini tanggungan kita bersama untuk meluruskan kembali semua yang bengkok,” pungkas Santoso. (radar)