Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

2 Wafat, 3 Jamaah Haji Banyuwangi Masih di Makkah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

sebagian-jamaah-yang-turun-di-depan-kantor-kemenag-banyuwangi-langsung-disambut-keluarga-kemarin

BANYUWANGI – Rombongan jamaah haji yang tergabung pada kloter 10 dan 11 sudah tiba di Banyuwangi, Jumat pagi kemarin (23/9). Isak tangis kembali mengiringi kedatangan jamaah yang turun dari bus di beberapa titik penjemputan.

Di wilayah kota, titik penjemputan berada di Masjid Ahmad Dahlan dan depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi. Titik penjemputan juga ada berada di wilayah Banyuwangi selatan. Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, rombongan jamaah tiba di Masjid Ahmad Dahlan, Jalan Adi Sucipto sekitar pukul 09.00.

Mereka diangkut dengan  menggunakan bus. Begitu bus  tiba di halaman parkir masjid, jamaah langsung turun dan langsung disambut keluarga jamaah. Tangis haru karena lama tak bertemu pun terlihat dari seluruh wajah kerabat dan jamaah.

Di  depan kantor Kemenag Banyuwangi juga demikian. Meski jumlah jamaah sedikit, namun suasana di titik penjemputan ini sangat ramai karena jumlah kerabat yang menjemput sangat banyak, dr. Dwi Denny Yuliastutik, salah  satu dokter kloter 10 mengungkapkan, jamaah meninggalkan kota Makkah pukul 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dan tiba di  Bandara King Abdul Azis, Jeddah  sekitar pukul 22.00 WAS.

Setiba di bandara, jamaah lebih dulu diperiksa terkait dokumen paspor oleh petugas imigrasi. ”Kita landing di Bandara Internasional Juanda hari Kamis (22/9) sekitar pukul 18.49 WIB. Setelah itu langsung menuju embarkasi. Pukul 22.00 rombongan berangkat menuju Banyuwangi,” kata dokter yang sehari-hari dinas di RSUD Genteng ini.

Tidak seperti kloter 9 yang mengalami keterlambatan saat penjemputan bus di Makkah, Jamaah kloter 10 dan 11 justru lancar. Waktu keberangkatan dari satu tempat ke tempat lainnya selama di Arab Saudi dan di Indonesia sudah sesuai jadwal yang ada.

”Alhamdulillah perjalanan tidak ada kendala dan kita sudah kembali ke Tanah Air,” tambahnya. Kepala Kemenag Banyuwangi Santoso yang sudah tiba di rumahnya mengatakan, dari 974 jamaah yang berangkat ke Tanah  Suci, saat ini yang kembali 969 orang.

Dua jamaah meninggal saat berada di Makkah, sementara tiga jamaah lainnya masih menjalani perawatan di Makkah dan Surabaya karena sakit dan harus menjalani perawatan  intensif di rumah sakit.  ”Dua jamaah dari kloter 9 dan 11 harus menjalami perawatan di rumah sakit Makkah karena  sakit. Sementara dari kloter 10   harus dirawat di Surabaya karena kondisinya melemah setelah  turun dari pesawat,” kata Santoso.

Kepada keluarga jamaah yang hingga saat ini masih belum bisa kembali ke Tanah Air lantaran masih menjalani perawatan di Arab Saudi diimbau untuk tidak perlu khawatir. Petugas sektor  tetap mendampingi jamaah yang masih tertinggal di Makkah itu hingga kondisinya benar-benar membaik dan siap pulang ke Indonesia.

Terkait kepulangan jamaah yang tertinggal di Makkah nanti akan diikutkan kloter dari daerah lain yang akan pulang ke Indonesia secara bertahap. ”Kita berdoa saja semoga kondisi kesehatan jamaah yang masih ada di Makkah segera sehat dan bisa berkumpul  dengan keluarga,” tandasnya.

Mengenai prosesi haji dari tahun ke tahun, Santoso menjelaskan, pelayanan selama ada di Arab Saudi berangsur semakin membaik. Yang paling menonjol adalah terkait fasilitas hotel jamaah selama ada di Arab Saudi. Semua hotel yang ditempati,  termasuk hotel berbintang.

”Alhamdulillah dari tahun ke tahun pelayanan dari pemerintah Arab Saudi sudah luar biasa,” kata Santoso. Yang perlu diperhatikan, bagi calon jamaah haji (CJH) akan datang ke Tanah Suci tidak hanya menyiapkan finansial. Yang terpenting lagi adalah kesiapan terkait kesehatan jamaah itu sendiri. Sebab tahun ini, dia melihat  banyak sekali jamaah yang memiliki  riwayat penyakit masuk dalam kategori risiko (risting).

”Iya naik haji itu tidak hanya sekadar punya uang saja, tapi kesiapan kesehatan dan kesiapan tentang prosesi haji sendiri juga harus diperdalam. Manasik haji harus lebih diperhatikan karena diketahui banyak juga yang masih belum paham,”  imbuhnya.

Terlepas dari itu semua, dia sudah bersyukur bahwa jamaah haji Banyuwangi sudah tuntas menjalankan serangkaian  kegiatan haji di Tanah Suci dan  bisa kembali dengan selamat.

”Semua prosesi sudah kami   jalankan. Kloter 9,10 dan 11 sudah  kembali ke Banyuwangi kecuali yang sakit dan meninggal. Kami ucapkan terima kasih kepada  Jawa Pos Radar Banyuwangi yang sudah memberikan informasi kegiatan kami di Tanah Suci selama ini. Setidaknya  dengan informasi yang diberitakan bisa membuat keluarga jamaah tenang,” pungkasnya. (radar)