Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

20 NEGARA IKUTI KITE SURFING

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

WONGSOREJO – Kompetisi olahraga  selancar layang kembali digelar. Kompetisi bertajuk Tabuhan Island Pro Kite Boarding 2015 itu akan dipusatkan di pantai Pulau Tabuhan, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, tanggal 21  hingga 22 Agustus mendatang.

Even internasional itu dinilai lebih meriah dibandingkan even serupa tahun 2014 lalu. Kali ini jumlah peserta  berasal dari 20 negara di berbagai benua. Bahkan, hanya benua Afrika yang absen dalam ajang tersebut. Even tersebut bakal dijadikan momentum  bagi Banyuwangi untuk terus meningkatkan dunia pariwisata.

Sebab,  even olahraga itu sengaja didesain berbasis sport tourism. Apalagi, Pulau Tabuhan sangat indah. Sekadar tahu, Pulau Tabuhan mulai  dikenal sebagai salah satu destinasi  wisata alam unggulan. Pasir putih halus, air laut jernih, dan biota laut menawan, adalah daya tariknya.

Apalagi  infrastruktur penunjang di sekitarnya sudah mulai memadai, seperti keberadaan resor, olahraga air, snorkling, dan rumah apung dengan penangkaran hiu. Co-Host Tabuhan Island Pro Kite Boarding, Jeroen Van Der  Kooij, menjelaskan olahraga tersebut semakin digemari para pencinta olahraga air di dunia.

Berdasar data International Kite Boarding Association, terdapat lebih dari 1,5 juta pemain kite boarding (kite surfing) di  seluruh dunia. Pasar olahraga kite boarding itu akan terus berkembang. Hal itu harus dioptimalkan agar memberi  manfaat bagi pariwisata Banyuwangi.

Yang pasti bisa menggerakkan ekonomi masyarakat di  sekitar Pulau Tabuhan. ‘’Banyak  manfaatnya bagi warga Bangsring dan Banyuwangi,” ungkap pria asal Belanda itu saat konferensi pers di Hotel Bangsring Breeze  kemarin. Dia optimistis Pulau Tabuhan bakal menjadi lokasi idola bagi pencinta kite boarding.

Sebab, laut di pulau tersebut mempunyai keistimewaan yang tak dimiliki  wilayah lain. ‘’Kecepatan  angin di sekitar Pulau Tabuhan mencapai 20-25 knot secara konstan sepanjang Mei sampai Oktober. Kecepatan angin itu  sangat baik untuk bermain selancar layang dan selancar angin.Apalagi, lautnya juga  tanpa ombak,” jelasnya.  

Di Bali, kata Van Der Kooij,  angin nyaris tak pernah bertiup dengan kecepatan di atas 15 knot.  Kecepatan angin di Bali terlalu  rendah, sehingga pencinta olahraga air itu membutuhkan paralayang dan layar yang lebih  besar. ‘’Angin di Bali juga tidak konstan, makanya para peselancar  layang dan angin lebih banyak menunggu,” bebernya.

Dengan potensi alam itu, dia yakin even tersebut akan semakin diminati para peselancar dunia di masa-masa yang akan  datang. ‘’Saya sudah datang ke banyak tempat di Asia untuk bermain selancar layang dan tidak ada tempat sebagus Pulau  Tabuhan.

Pulau Tabuhan bisa jadi destinasi utama kite boarding  di Asia Tenggara,” terangnya. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengungkapkan, even tersebut akan berdampak bagi  perekonomian warga. Menurut dia, Pulau Tabuhan memang memiliki potensi besar di sektor pariwisata.

‘’Untuk itu, mari kita share di medsos, mulai FB, tweeter, dan sebagainya,” harapnya.  Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama berjanji akan memberikan pengamanan dalam even tersebut. Pihaknya akan mendukung penuh demi  kesuksesan even yang masuk  dalam kalender Banyuwangi  Festival (B-Fest) 2015 itu. ‘’Semoga kegiatan ini sukses,” tandasnya.

Kite boarding adalah olahraga air yang mengombinasikan beragam unsur, mulai selancar angin, selancar, dan paralayang. Bahkan, senam menjadi satu  jenis olahraga yang diakomodasi.  Teknisnya, para atlet atau  pengendara di papan selancar dihubungkan dengan sebuah  layang-layang paralayang.

Para atlet akan berlomba melintasi air dan terkadang di udara. Para peselancar layang memanfaatkan angin dengan kekuatan besar yang terkontrol untuk menaklukkan air dengan  papan selancar kecil. Para atlet bisa terangkat dari air dan melayang-layang di udara lalu mendarat  kembali ke papan selancar  di atas air.

Terdapat sejumlah gaya dalam kite boarding, seperti freestyle, free-ride, down winders, speed, course racing, wake style, jumping, dan kite surfing di ombak. Total hadiah Rp 100 juta disediakan Pemkab Banyuwangi dan sejumlah  perusahaan besar di industri selancar, seperti Rip Curl, Rip Curl  School of Surf, Best Kiteboarding,  Airush, Huna Boards, Freedom Kiteboarding Magazine, dan Beach  Hut and Surftime.

Ajang Tabuhan Island Pro Kite Boarding bakal diikuti peselancar layang dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Brazil, Inggris,Swedia, Finlandia, Belanda, Lithuania, Polandia, Rusia, Perancis, Spanyol, Jerman, Austria,  Selandia Baru, Australia, Thailand, Singapura, dan Tiongkok.

Beberapa peselancar Indonesia juga akan unjuk kemampuan. Sejumlah nama dipastikan hadir,  seperti Dan Sweeney (juara Freestyle Kiteboarding dari Australia), Narapichit Pudja (juara kedua World Champion Race dan  Asian Champion Race), dan Niklas Langseth (juara Freestyle Kiteboarding  Swedia). (radar)