Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Event  

20 Tim dari 29 Negara Adu Cepat di Ajang ITdBI 2017

Para pembalap berebut menyentuh garis finis dalam ITdBI tahun lalu.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Para pembalap berebut menyentuh garis finis dalam ITdBI tahun lalu.

Edisi Keenam Persaingan Pembalap Makin Ketat

Jalur-jalur balapan di wilayah kota Banyuwangi sejak kemarin (25/9) mulai dijajal para pembalap yang akan berpartisipasi di International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 (ITdBI). Para pembalap yang sudah mulai berdatangan sejak tanggal 23 September itu menyesuaikan diri sekaligus beradaptasi dengan kondisi cuaca dan jalur yang akan mereka hadapi pada Rabu (27/9) besok.

BUPATI Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, puncak kedatangan tim-tim yang akan turun di lTdBl berlangsung pada hari Minggu (25/9) kemarin. Tim-tim yang berasal dari Singapura, Australia, Belanda, Iran, dan beberapa negara lainnya sudah terlihat datang dan berlatih pada hari ini.

“Dari laporan Dinas Pemuda dan Olahraga, hingga hari ini sudah ada 15 tim yang hadir. Tinggal 4 tim yang belum datang salah satunya Bikelife Dong Nai (Vietnam) dan Sapura Pro Cycling Team (Malaysia). Tapi, siang ini semua tim kami pastikan datang,” jelas Bupati Anas.

Kompetisi International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 akan dihelat tanggal 27-30 September 20] 7. Para pembalap akan menjalani empat etape dengan total lintasan sepanjang 533 kilometer.

Balap sepeda ini akan diikuti 20 tim dari 29 negara. Tim tersebut antara lain PCS Cycling Team (tim pro asal Belanda), Pishgaman Continental Team/PCT (Iran), LX Cycling Team (Korea), 7 eleven RBP (Filipina), dan BRCC (Indonesia).

Anas pun mengungkapkan bahwa persiapan teknis balap sepeda tersebut saat ini sudah mencapai 90 persen. Mulai dari persiapan keamanan, jalur lintasan, kesiapan fasilitas kesehatan, hingga kesiapan venue acara yang menjadi lokasi start maupun finis. Setelah lima kali digelar selama dua tahun berturut-turut, ITDBI meraih nilai exellence level dari persatuan balap sepeda dunia (UCI).

Salah satu penilaian sempurna tersebut karena tingkat keamanan lomba yang dinilai sangat baik. Menurut Anas, ini tidak lepas dari konsolidasi yang terjalin antara pihak pemerintah daerah dengan pihak keamanan.

Selain itu, keterlibatan Babinsa dan Babinkamtibmas yang menjalankan pengamanan di tingkat kecamatan dan desa juga sangat berperan dalam kesuksesan event.

“Kami sangat berterima kasih kepada TNI dan Polri yang sudah menjadikan event lTdBl salah satu kegiatan yang pengamanannya mendapatkan atensi khusus. Semoga tahun ini juga demikian. Kami terus menjalin koordinasi, baik sebelum pelaksanaan hingga sesudah acara berlangsung,” ujar Anas.

Kompetisi balap sepeda yang telah memasuki tahun keenam ini, menurut Anas, dirancang dari awal dengan konsep sport tourism. Di mana event balap sepeda dibalut dengan pariwisata. Untuk itu, selain persiapan teknis terus dimatangkan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah atraksi yang menjadi pendukung acara dimaksud.

Pembukaan Tour de Banyuwangi Ijen akan dilakukan Selasa (26/9) di taman Blambangan pukul 19.00. Di mana semua pembalap akan hadir dan memperkenalkan diri di sana. Sebelum opening, sore hari mereka akan diajak melepas tukik di Partai Cacalan sebagai bentuk kampanye konservasi pantai.

Di etape keempat nanti, pembalap juga akan mengawali startnya di Ponpes Darussalam Blokagung. “Ini sebagai kampanye kepada dunia internasional bahwa Islam khususnya di lndonesia tetap menjunjung tinggi toleransi,” jelas Anas.

Chairman ITdBI Guntur Priambodo menambahkan, pada gelaran ITdBI edisi keenam ini, persaingan akan semakin ketat karena ada tim pro tour yang mengikuti yakni PSC Cycling Tearn dari Belanda, yang siap bersaing dengan tim-tim continental, seperti Pishgaman Continental Team (PCT) Iran yang merupakan juara Asia Tour,  Saputra Cycling Team (Malaysia), Kinan Cycling Team (Jepang) yang merupakan juara bertahan ITDBI 2016.

“Tahun ini persaingan akan semakin ketat, karena ada tim pro tour dari Belanda yang ikut, bahkan para pembalap dari Belanda itu sudah berada di Banyuwangi selama seminggu terakhir,” ungkap Guntur yang juga Kepala Dinas PU Pengairan itu. (radar)