Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

200 Penari Gandrung Akan Pukau Tamu Peringatan Kemerdekaan di Istana

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Penari Gandrung. (Foto: banyuwangikab.go.id)

BANYUWANGI – Tari Gandrung akan kembali manggung di Istana Negara. Presiden Joko Widodo kembali mengundang seni tari asli Banyuwangi ini untuk tampil pada peringatan ke-72 kemerdekaan RI di Istana Negara pada 17 Agustus 2017 mendatang.

Tari Gandrung direncanakan akan tampil usai upacara Detik-Detik Proklamasi ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Istana Negara, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (17/8). Tari Gandrung Banyuwangi ditampilkan sebagai penutup rangkaian upacara kemerdekaan.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ini merupakan penghormatan bagi seluruh warga Banyuwangi. Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengundang penari Gandrung pada peringatan Sumpah Pemuda 20 Oktober 2016 lalu.

“Kami semua bangga pemerintah pusat, Presiden Jokowi, mempunyai semangat nyata untuk mengapresiasi kreasi seni budaya daerah. Apalgi sekarang diberi ruang pada rangkaian peringatan kemerdekaan di mana semua tamu negara hadir, mulai tokoh-tokoh penting hingga perwakilan negara sahabat. Ini menjadi penguat bahwa keberagaman budaya daerah adalah pemersatu, bukan pemecah belah bangsa. Justru dalam perbedaan yang sangat banyak, kita bisa saling menguatkan,” kata Anas.

Sebanyak 200 penari Gandrung yang  terdiri atas pelajar SMP dan SMA telah diberangkatkan pada Sabtu malam (12/8). Mereka akan membawakan tari Jejer Kembang Menur, kreasi baru dari Tari Jejer Gandrung.

Ketua rombongan, Budiyanto mengatakan, tari ini menggambarkan keceriaan remaja putri dalam menatap masa depannya. Para penari akan mengenakan kostum Gandrung berwarna hitam dan merah dengan selendang merah dan kain panjang hitam. “Mereka juga akan menari sambil membawa kipas besar berwarna merah putih yang merefleksikan semangat kemerdekaan,” ujar Budiyanto.

Para penari Gandrung nanti juga akan menampilkan formasi kolosal. Mereka akan menampilkan gerakan yang lincah dan akan membentuk berbagai formasi. “Pokoknya kami akan tampil all out untuk memberikan tampilan yang mengejutkan. Tak kalah dengan Festival Gandrung Sewu yang selalu dinantikan ribuan wisatawan di Banyuwangi setiap tahunnya. Tunggu saja nanti,” kata Budiyanto.

Sementara itu, salah satu penari, Aritha Maulida mengaku senang bisa ikut ambil bagian dalam pementasan di istana negara ini. Aritha sengaja mendaftarkan diri begitu ada pengumuman seleksi penari Gandrung di Upacara Kemeedekaan RI di Istana Negara Jakarta.

“Alhamdulillah saya lolos seleksi setelah melalui 5 kali seleksi. Senang sekali bisa gabung, menari di hadapan Presiden dan tamu-tamu penting itu kebanggaan tiada dua buat saya. Saya senang Gandrung dipilih untuk bisa tampil di Istana, rasanya ini penghargaan buat pelajar yang suka menari seperti saya ini,” kata siswi SMPN 1 Wongsorejo yang duduk di kelas IX ini.

“Ini pengalaman yang tak terlupakan dan saya jadikan pelecut untuk selalu belajar lebih baik lagi,” imbuhnya. (banyuwangikab.go.id)