UNBK SMK masih Diwarnai Human Error
BANYUWANGI – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK resmi berakhir kemarin (6/4). Meski secara umum berjalan lancar, beberapa “noda” kecil sempat mewarnai ujian akhir yang diikuti ribuan siswa se-Banyuwangi tersebut.
Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, beberapa hambatan minor terjadi pada penyelenggaraan UNBK SMK yang dimulai sejak Senin (3/4) hingga kemarin. Ironisnya, salah satu hambatan itu justru terjadi akibat human error alias kesalahan manusia.
Kepala Cabang (Kacab) Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Banyuwangi, Istu Handono mengakui beberapa hambatan minor sempat mewarnai penyelenggaraan UNBK SMK di Banyuwangi tahun ini. Meski demikian, berdasar hasil evaluasi hingga sesi ketiga hari terakhir UNBK SMK kemarin, secara umum penyelenggaraan ujian akhir nonkertas itu berjalan lancar.
“Sampai hari terakhir secara umum UNBK SMK se-Banyuwangi berjalan lancar. Semua yang terkendali dari pusat, misalnya soal ujian, dan lain-lain tidak mengalami kendala,” ujarnya. Hanya saja, imbuh Istu, saat ujian digelar ada tiga sekolah yang mengalami kendala ringan. Salah satunya disebabkan oleh keteledoran teknisi sekolah.
“Server sekolah yang sedianya dimanfaatkan untuk kepentingan UNBK, justru dimanfaatkan untuk kepentingan lain oleh oknum teknisi sekolah. Sehingga ujian di sekolah tersebut tidak on time, sempat molor beberapa menit,” akunya. Selain faktor manusia, kata dia, ada pula sekolah yang sempat mengalami kendala akibat server sekolah error.
Saat ujian akan digelar, sistem windows server bermasalah. Untungnya, permasalahan tersebut bisa segera diatasi sehingga waktu ujian tidak sampai molor lama dari jadwal yang ditentukan. Istu mengaku permasalahan-permasalahan minor dalam penyelenggaraan UNBK SMK terjadi di tiga sekolah. Namun sayang, dia enggan membeber nama-nama sekolah yang sempat mengalami kendala tersebut.
“Yang pasti, hari ini (kemarin) kami mengumpulkan para Kepala SMA dan MA untuk konsolidasi. Harapannya, hambatan-hambatan itu tidak terjadi saat SMA dan MA se-Banyuwangi menggelar UNBK mulai Senin pekan depan,” cetusnya.
Sementara itu, UNBK SMK tahun ini ternyata tidak diikuti seratus persen siswa yang terdaftar. Di antara total 9.169 siswa SMK yang terdaftar sebagai peserta UNBK, sebanyak 46 orang tidak mengikuti ujian lantaran mengundurkan diri. “Penyebab pengunduran diri siswa mayoritas disebabkan karena mereka telah bekerja. Tetapi ada pula beberapa siswa yang mengundurkan diri karena menikah,” cetus Istu.
Di sisi lain, Istu berterima kasih kepada pihak PLN dan PT. Telkom yang telah berperan menyukseskan penyelenggaraan UNBK di Banyuwangi. “Terima kasih kepada PLN yang telah memastikan listrik tidak padam selama UNBK, juga kepada Telkom sehingga jaringan internet lancar,” pungkasnya. (radar)